Banjir langganan yang menimpa petani tersebut diduga akibat tidak berfungsinya dan kevakuman waduk Jabung Ring Dyke (JRD) sebagaimana mestinya.
Waduk yang seharusnya menjadi sarana pengendali banjir dan penampung air saat musim hujan justru mangkrak terbengkalai dan disinyalir disalah gunakan fungsinya.
"Kalau di Desa Banjar, dari total 360 hektar, sekitar 120 hektar tidak bisa ditanami. Di Desa Widang ada sekitar 80 hektar, dan di Desa Bunut bahkan hampir 90 persen lahan terendam. Sementara di Kecamatan Plumpang, luasan yang terdampak mencapai 7.000 hektar," beber Wahyudi, akrab dipanggil Bayan Banjar, Senin (17/6/2025)
Lanjutnya , warga Plumpang dan Widang tidak merasa punya masalah dengan penggarap yang berada di dalam waduk. Apa yang di lakukan Petani Plumpang dan Widang ini murni karena lahanya terdampak oleh luapan air kali avur yang seharusnya masuk ke dalam waduk.
Masalah yang menggarap itu orang mana saya tidak mau tahu karena itu bukan urusan kami. yang saya tahu bahwa waduk itu tempat penampungan air bukan tempat penanaman padi atau di bangun tambak , itu salah satu penghambatnya." ujarnya Wahyudi.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait