Bojonegoro, iNewsTuban.id - Telah menjadi kepercayaan yang berakar kuat dalam kehidupan warga Dusun Ngrejeng, Desa Sraturejo, Kecamatan Boureno pasangan pengantin harus menjalankan lelaku ijuk nganten disumur nganten.
Selain mengharap keberkahan dalam mengarungi bahtera rumah tangga, jika melanggar tradisi tersebut diyakini akan mendapat berbagai musibah yang mengusik ketenangan berumah tangga.
“Dulu ditahun 80-an prosesi ijuk nganten dijalankan cukup meriah. Pasangan pengantin diarak dengan menggunakan dokar yang dihias khusus,” kata Herry Abdi Gusti, budayawan dan tokoh masyarakat desa Sraturejo.
Makam Mbah Krebut (foto :Totok Martono)
Kebenaran tentang adanya balak atau musibah yang menimpa pasangan pengantin yang melanggar adat dengan tidak ijuk nganten menjadi cerita yang cukup berkembang dimasyarakat.
Petaka itu menimpa pasangan suami istri belasan tahun lalu. Karena melanggar tidak menjalankan ritual ijuk nganten, sang suami diserang penyakit kulit.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait