Kegiatan selanjutnya adalah Bedah Karya Tulis dan video dokumenter, yang menampilkan karya jurnalistik hasil liputan mahasiswa. Karya-karya tersebut diproduksi secara individual dalam bentuk feature dan secara berkelompok dalam bentuk video dokumenter. Tema yang diangkat pun beragam, mulai dari isu sosial, budaya, hingga potret kehidupan komunitas marjinal.
Karya Mahasiswa Dikurasi oleh Profesional Media.
Uniknya, sebelum Festival digelar, mahasiswa telah melalui tahapan peliputan yang intensif dan terstruktur. Hasil liputan ini kemudian dipresentasikan dan dikurasi oleh berbagai pihak profesional, antara lain Danu jurnalis dan anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri; Fionna dan Barlian Anung dua pegiat film Tulungagung; serta praktisi public speaking Jawa Timur Ulfi. Kehadiran para ahli ini memberi ruang kritik dan apresiasi yang konstruktif terhadap karya mahasiswa.
Para pengulas mengapresiasi keberanian mahasiswa dalam mengeksplorasi isu-isu lokal secara mendalam dan menyentuh. Karya-karya tersebut tidak hanya memperlihatkan teknik jurnalistik yang solid, tetapi juga memperlihatkan empati dan keberpihakan terhadap masyarakat akar rumput.
Danu Sukendro dari AJI, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini yang dinilai sebagai ruang penting bagi mahasiswa untuk belajar sekaligus membangun portofolio.
“Saya mengapresiasi acara ini. Ini merupakan inisiasi yang patut diapresiasi karena menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkarya dan membangun portofolio secara nyata,” ungkapnya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait