Bak Negeri Dongeng Dipeluk Kabut, ini Pesona Gunung Lumut di Timur Belitung

Dimas Andhika Fikri
Pesona Gunung Lumut (Foto: Dimas Andhika Fikri)

“Biasanya kami menyambut tamu dengan minuman tradisional, lalu istirahat sambil memperkenalkan alat musik dan permainan lokal. Setelah itu trekking ke zona lumut, lalu ke puncak. Biasanya yang ikut senang karena alami, tidak dibuat-buat,” jelas Kristianto.

Bagi yang ingin menikmati pengalaman lebih lama, tersedia paket camping dengan harga yang sama—sudah termasuk tenda, matras, sleeping bag, dan lampu tenda. Bahkan bisa dipesan untuk grup hingga 80 orang.

Meski belum ramai dikenal dunia internasional, Gunung Lumut pernah dilirik oleh tim National Geographic yang menilai kawasan ini sangat cocok untuk pasar wisata luar negeri berkat keaslian dan kelestarian ekosistemnya. Namun, sejauh ini, kunjungan masih didominasi wisatawan lokal dan regional, rata-rata sekitar 10 rombongan besar setiap tahunnya.

Lebih dari sekadar objek wisata, Gunung Lumut menjadi laboratorium alam dan ruang belajar hidup yang otentik.

“Di sini kita enggak cuma trekking, tapi belajar hidup dari alam dan masyarakatnya," tutup Kristianto.

Editor : Prayudianto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network