Uniknya, seperti yang sudah biasa terjadi. Makam Suku Kalang tidak membujur dari selatan ke utara, melainkan membujur dari timur ke barat. Cara memakamkan Suku Kalang juga tidak ditanam di dalam tanah, namun hanya di tidurkan dengan badan dan wajah agak menengadah ke udara, dimana posisi tengkuk atau leher belakang, di beri penyangga dari logam berbentuk mirip seperti ketapel.
Terkait penyangga tubuh Suku Kalang dari logam, Suku Kalang dulunya memang memiliki paradaban yang sangat tinggi, sudah mengenal teknologi dan sangat maju. Itulah kepintaran Suku Kalang yang selangkah lebih maju dari suku suku lainnya saat itu.
Suku Kalang hidup di jaman batu dan jaman logam, hal itu menandakan bahwa peradaban Suku Kalang bertahan hingga ratusan tahun atau bahkan ribuan tahun sebelum punah. Manusia Suku Kalang menguasai peradaban batu dan ilmu pertukangan yang sangat canggih. Hal itu pula yang mendasari pendapat bahwa manusia Suku Kalang juga berperan aktif turut membangun Candi Borobudur, candi terbesar di dunia itu.
Jika menelisik persisnya Candi Borobudur itu dibangun, maka keberadaan Suku Kalang yang ahli dalam hal arsitektur megah dan ilmu pertukangan batu itu, menandakan bahwa peradaban Suku Kalang sudah ada sekitar tahun 700 atau 800-an masehi.
Jika di jaman batu itu Suku Kalang sudah bisa menciptakan mahakarya arsitektur candi termegah di dunia yang terbuat dari batu, maka sudah jelas nenek moyang orang Jawa atau Indonesia, sudah memiliki ilmu dan teknologi yang sangat canggih saat itu.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait