Dikutip dari buku "Hitam Putih Mahapatih Gajah Mada", semasa pemerintahan Jayanagara, Kahuripan di bawah kekuasaan Gajah Mada. Kala itu, Gajah Mada mendapat jabatan baru dari pimpinan Bhayangkara menjadi Patih Kahuripan sesudah berhasil menumpas pemberontakan Ra Kuti dan membunuh Mahapati.
Dua tahun kemudian, Gajah Mada yang disebut oleh Serat Pararaton sebagai Gajah Mada tersebut menjadi Patih Daha. Pendapat tersebut mengacu Serat Pararaton bagian 8 yang dikisahkan sesudah raja pulang, maka Gajah Mada tak lagi menjadi kepala pasukan Bhayangkara.
Selanjutnya dua bulan lamanya ia mendapat cuti dibebaskan dari kewajiban, ia dipindah menjadi patih di Kahuripan, dua tahun lamanya menjadi patih itu. Sang Arya Tilam, patih di Daha meninggal dunia, Gajah Mada menggantinya. Kemudian Gajah Mada ditempatkan menjadi patih di Daha, dan Patih Mangkubumi Sang Arya Tadah menyetujui. Dialah yang menyokong Gajah Mada menjadi patih di Daha itu.
Bila merunut Serat Pararaton di muka, maka amatlah jelas bahwa karier Gajah Mada sangat cemerlang sesudah berhasil menyelamatkan Jayanagara dari pemberontakan Ra Kuti. Di mana sesudah menjadi pimpinan Bhayangkara, Gajah Mada menjadi Patih di Kahuripan yang semula menjadi ibu kota Janggala atau sebagai wilayah kekuasaan Airlangga.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait