Video tersebut memicu beragam komentar netizen. Ada yang menyindir janji pemerintah soal penciptaan lapangan kerja, ada pula yang menyoroti beban cukai tinggi sebagai pemicu utama penurunan daya beli rokok.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, membenarkan adanya gelombang PHK di Gudang Garam. Ia menyebut penurunan daya beli masyarakat dan kenaikan tarif cukai membuat industri rokok nasional semakin terjepit.
“Beban pajak tinggi bikin rokok legal tidak lagi kompetitif. Sementara rokok ilegal justru semakin marak karena harganya lebih murah. Kalau kondisi ini dibiarkan, ancaman PHK bisa meluas bukan hanya di pabrik, tapi juga ke sektor logistik, sopir, pedagang kecil, hingga kontrakan di sekitar pabrik,” tegas Said Iqbal.
Ia menilai persoalan ini bukan sekadar hilangnya ribuan pekerjaan, tetapi berpotensi mengancam ratusan ribu buruh di sektor turunan. Oleh sebab itu, ia mendesak pemerintah mencari jalan tengah antara kampanye kesehatan dan keberlangsungan industri yang selama ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Selamatkan industri rokok nasional. Selamatkan puluhan ribu buruh dari ancaman PHK,” pungkasnya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait
