Polisi mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh informasi liar yang beredar di media sosial dan mempercayakan penanganan kasus sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
Diketahui, aksi penyerangan dipicu dugaan kejanggalan atas kematian Rudi Hartono. Keluarga korban mengaku menemukan luka memar dan luka tembak di bagian kaki jenazah. Mereka menuntut proses autopsi forensik guna memastikan penyebab kematian korban.
“Kami ingin kasus ini ditindaklanjuti secara terbuka. Kami juga meminta dilakukan autopsi terhadap jenazah almarhum karena ada sejumlah luka memar di tubuhnya,” ujar Samsul, adik korban.
Kericuhan pecah sekitar pukul 20.30 WIB, ketika puluhan warga Desa Ranuwurung, Kecamatan Randuagung, mendatangi Mapolres Lumajang dengan menaiki sejumlah mobil pikap. Dengan penuh amarah, mereka menuntut penjelasan atas kematian Rudi Hartono yang dikabarkan meninggal beberapa jam setelah ditahan polisi.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, massa tampak berusaha menerobos pintu gerbang utama Polres, sambil melempari batu dan benda tumpul ke arah gedung kantor polisi. Akibatnya, sejumlah fasilitas rusak, termasuk papan nama dan pagar depan Mapolres.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait
