Kepala SMK IPIEMS Surabaya, Akhmad Fauzi, S.E., menegaskan bahwa semangat cinta tanah air tidak hanya diwujudkan lewat kata-kata, tetapi juga lewat tindakan nyata menjaga bahasa dan budaya.
“Bahasa adalah jati diri bangsa, dan ludruk adalah cerminan jiwa masyarakat Jawa Timur. Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai nasionalisme sekaligus menghidupkan kembali kecintaan terhadap kesenian daerah,” ujarnya.
Peringatan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda di SMK IPIEMS tahun ini menjadi bukti bahwa generasi muda tidak hanya kreatif, tetapi juga peduli terhadap pelestarian budaya.
Lewat ludruk, semangat kebangsaan dan nilai gotong royong kembali bergema, seolah menegaskan bahwa seni tradisional tetap relevan di tengah arus modernisasi.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait
