get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengurus Karang Taruna Desa Bate Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Publik Speaking

Sedekah Bumi Kelurahan Gedongombo Dari Pengajian Hingga Lakon Pendawa Kumpul

Minggu, 10 Juli 2022 | 08:34 WIB
header img
Lurah Gedongombo Achzar, camat Semanding dan dalang Ki Buntas Pradoto sebelum pertunjukan wayang kulit dimulai (foto : iNews.id/Totok Martono)

TUBAN, iNews.id - Tradisi sedekah bumi masih cukup kental di masyarakat Kelurahan Gedongombo,Kecamatan Semanding,Kabupaten Tuban. Selain sebagai simbol rasa syukur, sedekah bumi atau  jamak disebut manganan merupakan bagian dari melestarisan budaya adiluhung leluhur.
Seperti yang dilakukan warga dilingkungan Kedondong menggelar sedekah bumi dimakam waliullah Syeh Maulana Iskhak Al-Magribi , pada Kamis (7/7/2022)

Untuk memeriahkan kegiatan tersebut  berbagai  rangkaian acara digelar dari pengajian, hiburan, hingga pagelaran wayang kulit  semalam suntuk.
Kegiatan sedekah bumi sendiri berlangsung cukup semarak. Sejak pagi ribuan warga datang ke area makam Syeh Maulana Iskhak Al-Magribi. Sudah menjadi tradisi warga membawa makanan berupa nasi lengkap dengan lauk pauk, jajanan pasar dan berbagai makanan lainnya. Sedangkan panitia sedekah bumi sendiri menyiapkan tumpeng dan berbagai jenis makanan yang diwadahi jodhang.

Ribuan warga berkumpul penuh suasana keakraban, melambangkan ikatan persaudaraan yang guyup rukun masih melekat dalam kehidupan warga. Prosesi doa bersama dipimpin oleh pemuka agama setempat sebelum ambeng dan berbagai makanan dinikmati bersama.

“Tradisi sedekah bumi masih cukup mengakar dalam kehidupan masyarakat Lingkungan Kedondong. Begitu pula dengan dilingkungan lainnya, rutin diadakan setiap tahun sesuai dengan kearifan lokal dilingkungan masing-masing,” kata Lurah Gedongombo Achzar  Pradiska Setya Putra kepada I news.id, Sabtu (9/7/2022).

Menurutnya, selain sebagai bentuk rasa syukur dan ngleluri budaya, yang tak kalah utama dari kegiatan sedekah bumi adalah kembali mengingatkan agar senantiasa menjaga kelestarian alam. “Selalu bersahabat dengan alam dengan tidak merusak lingkungan. Tidak hanya diarea tempat sedekah bumi yang disakralkan namun juga dimana saja tempat bumi dipijak,” ujar lurah muda ini.

Tak kalah penting dengan ritual sedekah bumi dapat menjadi pengingat bahwa setiap insan akan dikebumikan. “Dengan berkirim doa keleluhur akan meningkatkan kesadaran hakikat kehidupan yang akan kembali kepada Sang Khalik,” tambahnya.

Kegiatan sedekah bumi dengan berbagai rangkaian tradisi dan budayanya akan terus dikembangkan untuk mendukung program Kelurahan Gedongombo menciptakan kampung tematik.


Sebagian warga saat menikmati makan bersama saat sedekah bumi Kelurahan Gedongombo (foto : iNews.id/Totok Martono)

“Salah satu prioritas kampung tematik yaitu wisata religi. Di Kelurahan Gedongombo terdapat beberapa makam sepuh dan waliullah yang cukup mengakar namanya,” tandas lurah yang telah mengantarkan Kelurahan Gedongombo sebagai juara I lomba Kelurahan tingkat Kabupaten Tuban tahun 2022 itu.

Puncak acara dari rangkaian kegiatan sedekah bumi di Makam Syeh Maulana Iskhak Al-Magribi adalah pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Dalang muda Ki Buntas Pradoto dengan iringan Sanggar Kusuma Carita membawakan lakon Pandawa Kumpul.

Hadir dalam pagelaran wayang itu lurah, perangkat Kelurahan Gedongombo, Ketua RT/RW, anggota Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK), anggota Karang Taruna, Forkompimcam Semanding dan anggota DPRD Tuban. Ratusan penonton begitu gayeng menikmati pagelaran wayang  hingga semalam suntuk oleh dalang yang kondang dengan sabetan dan sanggitnya itu. 

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut