Bakso Gendruwo, Bakso yang Keluar Tiap Tengah Malam, Hanya Rp 5 Ribuan

TUBAN, iNewsTuban.id - Menyantap bakso pada siang atau sore hari mungkin sudah biasa. Di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terdapat bakso Gendruwo yang hanya keluar pada tengah malam saja. Rasanya yang lezat dan murah meriah, Rp 5.000 per-porsi, selalu diserbu pembeli yang rela mengantri sambil begadang. Hanya 3 jam saja, 125 porsi bakso gendruwo ludes terjual.
Malam semakin larut, namun semangat Suwandi (70) untuk mencari nafkah halal masih terjaga. Dibantu sang istri, Saena, warga Kelurahan Doromukti, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban ini bersiap berjualan bakso.
Serupa bakso pada umumnya. Bakso Suwandi atau yang akrab disapa pak Di ini berisikan pentol dan tahu. Namun uniknya, pasutri ini hanya keluar untuk berjualan pada tengah malam saja. Tepat pukul 12 malam, gerobak bakso mulai didorong menuju pos kamling, sekitar 300 meter dari rumahnya.
Hanya muncul malam hari membuat para pelanggan menyebutnya sebagai bakso Gendruwo. Uniknya, meski keluar saat kebanyakan orang sudah terlelap tidur, bakso Gendruwo ternyata sangat laris. Bahkan pembeli rela menunggu sebelum gerobak bakso datang mangkal.
Tak ada tempat khusus makan layaknya warung bakso pada umumnya. Namun para pelanggan tetap rela antri, lalu mencari tempat sendiri untuk menyantap bakso pesanannya. Ada yang duduk lesehan di pos kamling dan ada pula yang nongkrong di pinggir jalan.
“suka sekali, rasanya enak banget, sering hampir setiap malam, bukanya diatas jam 12, adanya cuman setiap malam,” ujar Atul, penikmat bakso Gendruwo.
“makan bakso legendaris asal tuban, bakso Gendruwo, keluarnya tengah malam jam 12 malam baru keluar, rasanya enak sekali, harga sangat terjangkau cuman Rp 5 ribu perut sudah kenyang,” kata Arifin menimpali.
Berjualan bakso sudah dilakoni Suwandi selama 52 tahun. Pada awalnya, bapak satu anak ini berjualan keliling dari kampung ke kampung, sejak siang sampai malam. Kemudian sejak 6 tahun terakhir, Suwandi beralih jualan pada tengah malam.
Dalam semalam, Suwandi mampu menghabsikan sedikitnya 125 porsi bakso Gendruwo. Bahkan seluruh daganganya kadang ludes terjual hanya dalam waktu 2 jam mangkal. Tak hanya kelezatannya yang menggoda, para pelanggan tak bosan-bosan datang juga karena harganya yang sangat murah, yaitu Rp 5.000 per-porsi.
“dinamakan bakso gendruwo karena jualannya malam, yang beri nama ya anak-anak ini, mulai jam 12 sampai jam 3 pagi, cuman 3 jam, banyak yang kelaparan saat malam, milih jualan malam karena sudah tua, sudah 6 ini jualan malam, bisa laku 125 porsi,” ungkap Suwandi penuh semangat.
Jika anda tertarik mencoba bakso gendruwo, maka anda harus rela mengantri tengah malam. Bahkan antrian lebih panjang biasanya terjadi di hari sabtu malam minggu.
Editor : Prayudianto