TUBAN, iNewsTuban.id – Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) memiliki misi yang mulia demi pelestarian Budaya Jawa. Berdiri 4 Juli 1984 di Semarang, oleh sekelompok pecinta budaya, diantaranya dr. Sudiatmono dan Ki Narto Sabdo.
Pangarsa DPD Permadani Kabupaten Tuban, Indah Sri Hari Peni S. Sos mengatakan, bahwa Permadani Tuban saat ini sudah mewisuda 11 angkatan (Bergada). Produk utama Permadani Tuban antara lain Pawyatan Panata Cara Tuwin Pamedhar Sabda, atau les MC yang berbasis pada adat budaya Jawa.
“sekarang itu banyak temu penganten yang sudah hilang adat jawanya, bahkan sudah digantikan dengan adat budaya barat, saya sangat prihatin dengan kondisi seperti itu, yang mencampur adukkan pakem adat budaya jawa dengan budaya barat,” ujarnya.
Permadani ingin mendorong masyarakat untuk mencintai budayanya kembali, jangan sampai luhurnya budaya Jawa, tergeser oleh kemajuan jaman, dimana budaya barat sangat berpengaruh di masyarakat. Bahkan generasi muda lebih merasa modern apabl mengenal budaya barat, tetapi lupa untuk mencintai budaya dalam negrinya.
Ada wewangson dari para leluhur rumongso handarbeni wajib melu hangrungkepi mulatsaliro hangrosowani. Maksudnya adalah sebuah pengingat kepada bangsa agar merasa sebagai bangsa yang besar yang memiliki beraneka ragam adat budaya negri sudah selayaknya kita ikut menjaga apa yang menjadi milik kita (bangsa). Keinginan untuk menjaga (mulatsalirohangrosowani) membutuhkan tekad yang benar benar kuat dan konsisten dari anak bangsa, agar budaya kita tidak tertindas oleh roda jaman.
Editor : Prayudianto