JOMBANG, iNewsTuban.id - Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan KH Hasyim Asy'ari akan genap berusia satu abad atau 100 tahun. Berbagai benda pusaka yang mengiringi perjuangan Kiai Hasyim pun masih banyak yang tersimpan dengan baik dan terawat hingga saat ini.
Sebagian peninggalan Kiai Hasyim telah disimpan di museum Islam Indonesia. Sementara sebagian lainnya masih disimpan khusus oleh cucu-cucunya, seperti tongkat kayu yang biasa digunukan untuk berdakwah serta sejumlah perabot dari mulai lampu, meja dan kursi.
Tongkat peninggalan KH Hasyim Asyari. (Mukhtar Bagus)
Seluruh benda peninggalan itu masih dirawat dengan baik oleh salah satu cucu Kiai Hasyim, KH Riza Yusuf Hasyim (Gus Riza), putra KH Yusuf Hasyim di rumahnya yang berada di Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Beberapa pusaka dan peninggalan Kiai Hasyim banyak yang masih utuh. Namun, beberapa lainnya ditemukan rusak dan telah diperbaiki seperti semula, seperti kursi tamu berbahan kayu.
"Dulunya rusak, terus saya bangun kembali," kata Gus Riza.
Selain kursi ada pula peralatan memasak milik Nyai Nasruroh, istri terakhir KH Hasyim Asy'ari atau yang biasa dikenal dengan sebutan Nyai Kapu. Di dalam rumahnya ini, Gus Riza juga menyimpan lemari kayu milik kakeknya tersebut, lengkap dengan kunci yang unik. Kunci kuno itu terbuat dari besi dengan ukuran yang sangat besar.
Di antara peninggalan KH Hasyim Asyari yang paling monumental dan menjadi perhatian warga NU yakni tongkat yang dulu dipergunakan oleh KH Hasyim Asya'ri semasa hidup. Tongkat ini terbuat dari kayu dengan bentuk yang sangat halus.
Selain tongkat Kiai Hasyim, Gus Riza juga menyimpan sebuah pedang milik ayahnya, KH Yusuf Hasyim, putra terakhir KH Hasyim Asy'ari. Pedagang tersebut dahulu biasa dibawa oleh KH Yusuf Hasyim saat masih menjabat sebagai komandan kompi dalam pasukan Hisbullah di wilayah Jombang.
Tongkat peninggalan KH Hasyim Asyari. (Mukhtar Bagus).
Di halaman rumahnya, Gus Riza juga menyimpan batu lumpang yang sehari hari dipergunakan oleh keluarga Kiai Hasyim serta tekel bekas lantai masjid Pondok Pesantren Tebuireng yang dulu dibangun oleh KH Hasyim Asyari. Bekas lantai tersebut dibongkar karena masjid yang lama direnovasi. Oleh Gus Riza, bekas lantai tersebut kemudian diboyong dan diamankan di halaman rumahnya.
Gus Riza mengaku sengaja mengamankan dan menjaga berbagai peninggalan KH Hasyim Asyari tersebut agar kelak dapat dijadikan sebagai bukti sejarah sekaligus pembelajaran bagi generasi penerus.
Editor : Prayudianto