Kopi Gorengan, Kopi Pasir Khas Pantura Tuban
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/02/05/71418_pipiet-wibawanto.jpg)
Proses sangrai hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit, lalu biji kopi ditiriskan hingga dingin. Setelah melewati penyortiran, biji kopi kemudian dimasukkan mesin penggilingan. Namun untuk menjaga ciri khas kopi pesisir, bubuk kopi digiling agak kasar.
Usaha kopi rumahan ini sudah digeluti keluarga Suliqkayatun sejak tahun 1999. Dari yang awalnya dijual di pasar-pasar tradisional, kini kopi warisan keluarga ini telah dikemas lebih modern, sehingga mampu masuk swalayan dan pusat oleh-oleh di Tuban. Harga yang dipatok beragam sesuai ukuran.
Tak hanya digemari warga local, kopi pesisir utara dengan merk Mbahdok juga banyak diburu pecinta kopi nasional luar daerah. Diantaranya dari Malang, Cilacap, Tangerang dan Lampung. Namun keterbatasan alat dan tenaga, membuat Suliqkayatun hanya mampu memproduksi 20 - 25 kilogram bubuk kopi per-hari.
Editor : Prayudianto