Menjelang maghrib, Bubur Muhdhor yang telah matang dibagikan secara gratis di halaman masjid. Ratusan warga mulai dari anak-anak, wanita hingga pria dewasa turut mengantri. Tak cukup membawa rantang atau mangkok, sebagian warga mengambil jatah pembagian dengan menggunakan panci untuk takjil di masjid lain.
Meski harus berjuang susah payah, warga mengaku senang dan tidak pernah merasakan sakit. Kerelaan berebut dilakukan karena bubur Arab ini memiliki rasa yang khas dan hanya bisa ditemui selama bulan ramadhan saja. Bahkan warga harus relas berdesak-desakan berbut bubur, sebelum keburu kehabisan bubur Muhdhor yang lezat itu.
Banyaknya jumlah warga membuat bubur yang di sediakan habis dalam waktu kurang dari lima belas menit. Sehingga banyak warga dan anak-anak yang antri tidak kebagian bubur, yang ada hanya di setiap bulan ramadhan ini.
Editor : Prayudianto