“saya kan diseret, gak papalah diseret tapi yang dipegang jangan daerah intimnya, kalo kesenggol wajarlah, tapi ini masalahnya telapak tangan narik saya, polisi laki-laki, tadi ada yang bilang yang perempuan jangan tapi masih aja begitu, terus pas keseret baju saya kebuka, jilbab saya kebuka, iyya, ada pelecehan,” ujar Vida sambil menangis.
Sementara itu, Kapolres Tuban AKBP Suryono menjelaskan, bahwa para mahasiswa tersebut memaksa ingin bertemu dengan Bupati Tuban, untuk menyampaikan aspirasinya. Namun saat salah satu mobil peserta paripurna hendak keluar, masa aksi menghadang mobil tersebut.
“penyebabnya ngototnya pengen ketemu bupati, sementara bupati dan DPR sedang paripurna, tentu tidak mungkin meninggalkan siding untuk bertemu, biar selesai dulu, sudah saya jembatani, sudah saya telfon korlapnya dan saya suruh tunggu dulu,” ungkap AKBP Suryono, Kapolres Tuban kepada awak media.
Editor : Prayudianto