JAKARTA, iNewsTuban.id - Contoh teks pidato singkat tentang pendidikan yang mudah dihafalkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato adalah ekspresi pemikiran melalui kata-kata yang disampaikan kepada khalayak umum.
Tujuan dari pidato adalah menyampaikan suatu opini atau pandangan mengenai topik tertentu kepada audiens yang luas. Ada berbagai tema yang sering diangkat dalam pidato, termasuk di dalamnya topik pendidikan.
Berikut ini adalah beberapa contoh pidato singkat tentang pendidikan yang telah dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (8/11/2023).
Contoh Teks PidatoSingkat Tentang Pendidikan
1. Pentingnya Pendidikan
(Pembukaan)
Selamat pagi/siang/sore/malam semuanya,
Garda terdepan kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan. Pendidikan tidak akan pernah lepas dari kunci sukses dari segala segi kehidupan. Maka dari itu, izinkan saya untuk menggalangkan semangat pendidikan dalam kesempatan kali ini.
(Isi)
Pendidikan adalah bidang yang sedang kita tempuh bersama-sama saat ini. Baik sebagai peserta didik maupun sebagai penyelenggara pendidikan. Kita semua sama di mata pendidikan, kita semua padu dalam ekosistem pendidikan sepanjang hayat. Artinya, sampai kapanpun dan dimanapun kita semua harus menjadi penggerak pendidikan baik dalam skala kecil maupun besar.
Pentingnya pendidikan dalam kehidupan bangsa bersandar pada kenyataan bahwa perkembangan sumber daya manusia merupakan faktor terbesar dalam kesuksesan sistem masyarakat. Baik dalam sektor ekonomi, sosial, politik, budaya, dan sektor-sektor utama lainnya.
Masyarakat yang berpendidikan akan membawa kita pada kehidupan yang lebih baik. Contoh nyatanya dapat dilihat pada Jepang. Bagaimana negara tersebut dapat berdiri kembali dengan cepat setelah kehancurannya ketika bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Sektor pendidikan adalah satu di antara hal utama yang mereka perhatikan pasca bencana kemanusiaan tersebut. Alhasil, meski mereka kalah dalam perang dunia kedua, mereka berhasil menjadi satu di antara negara dengan perekonomian terkuat di dunia.
Hal tersebut dapat ditelusuri dalam satu di antara artikel yang diterbitkan oleh Britannica, satu di antara lembaga pendidikan dunia yang menyatakan bahwa pasca kekalahannya dalam perang dunia kedua telah terjadi reformasi dan pengembangan besar-besaran dalam sistem pendidikan Jepang.
Dengan potongan kecil contoh tersebut, saya kira sudah cukup untuk menjadi argumen kuat ihwal pentingnya pendidikan. Segala segi kehidupan di dunia ini tidak pernah lepas dari kemajuan pendidikannya pula. Bukan hanya dari segi ilmu pengetahuannya saja, tetapi dari pendidikan karakter dan kemajuan mental masyarakat pula.
(Penutup)
Kiranya sudah cukup jelas apa yang saya sampaikan kali ini. Mari kita bersama-sama terus mengingat dan mewujudkan pendidikan yang baik dan mendidik di Indonesia. Sekian dan terima kasih.
2. Bahaya Merokok
(Pembukaan)
Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.
Yang saya hormati, Ibu Kepala Sekolah, Bapak/Ibu Guru, dan teman-teman yang saya cintai.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada panitia yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk menyampaikan pidato singkat ini dalam rangka mewujudkan hari bebas rokok ini menjadi benar-benar bisa menjadi hari yang terbebas dari asap rokok selamanya.
(Isi)
Bukan menjadi rahasia umum lagi dan tidak harus dipungkiri lagi kalau dikalangan para perokok sebetulnya sudah mengetahui ataupun merasakan dampaknya dari bahaya merokok tersebut, namun mereka seolah menutup mata dengan bermacam alasan, padahal, asap rokok secara ilmiah sudah terbukti menyebabkan setidaknya 25 jenis penyakit.
Artinya, saat berbagai negara termasuk negara berkembang memperketat peraturan soal rokok untuk melindungi kesehatan rakyatnya, namun Indonesia justru menjadi surga bagi industri rokok.
Meskipun sudah banyak peraturan dan larangan yang telah diberlakukan, misalnya “Larangan Merokok Ditempat Umum”, tapi tidak sedikit pula atau banyak para perokok tidak mentaati peraturan yang telah berlaku tersebut.
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang baik dan juga peduli akan kesehatan, marilah kita wujudkan hidup sehat tanpa asap rokok diawali dari diri kita sendiri. Mudah-mudahan di hari bebas tembakau sedunia ini, kita akan lebih menyayangi diri kita sendiri dengan dimulai dari menyehatkan diri sendiri.
(Penutup)
Akhir kata, mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Wassalamualaikum Wr. Wb.
3. Pendidikan Moral
(Pembuka)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Para hadirin yang saya hormati,
Dalam kesempatan kali ini, izinkan saya untuk memberikan pidato singkat yang bertema tentang pendidikan moral dalam kehidupan sehari-hari.
Apa yang saya sampaikan kali ini, saya tujukan untuk hadirin semua, terkhusus bagi saya sendiri juga.
(Isi)
Berperilaku sesuai moral yang ada, akan memperkokoh kondisi bangsa. Sebab itu, penting bagi kita semua, agar senantiasa menjaga sisi moralitas diri, dari hal-hal yang merusak nilai kearifan.
Dunia saat ini begitu memanjakan manusia, dengan beragam fasilitas dan kemajuan teknologi. Namun, kita tidak boleh lengah dan menyalahgunakan semua kemudahan tersebut. Hadirnya teknologi dan kemudahan hari ini, harus kita gunakan untuk tujuan-tujuan positif.
Orang tua bertanggung jawab besar untuk memastikan anak-anaknya terhindar dari hal-hal yang merusak moral. Orang tua harus selalu mengarahkan sekaligus memberi contoh nyata, dalam mendidik moralitas putra-putri kita.
Sangat penting bagi kita, untuk membentengi dan membangun pondasi, agar anak-anak tidak tercebur dalam perilaku yang tidak baik.
Oleh sebab itu, saya mengajak Bapak/Ibu sekalian, serta diri saya sendiri, untuk selalu menjunjung nilai moral, etika dalam masyarakat, gotong royong, tenggang rasa, dan sikap saling menghargai.
Semoga kita semua senantiasa dalam rahmat dan lindungan Allah Yang Maha Esa, dan anak-anak kita dilindungi dari segala hal yang merusak moralitas.
(Penutup)
Demikian pidato singkat dari saya, semoga memberi manfaat bagi hadirin semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Demikian contoh pidato singkat tentang pendidikan yang bisa jadi bahan referensi belajar untuk siswa.
Editor : Prayudianto