get app
inews
Aa Text
Read Next : Validitas Kasus Tom Lembong Sulit Dipercaya, ini Kata Pengamat

Vonis Bebas Ronald Tannur, 3 Hakim PN Surabaya Ditahan 14 Hari di Ruang Isolasi

Kamis, 24 Oktober 2024 | 16:16 WIB
header img
Tiga hakim tersangka suap kasus vonis bebas Ronald Tannur ditahan dalam ruang tahanan isolasi di cabang Rutan Kelas 1 Surabaya pada Kejati Jatim selama 14 hari. (Foto: MPI/Lukman Hakim)

SURABAYA, iNewsTuban.id - Tiga hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang ditangkap Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus suap vonis bebas Gregorius Ronald Tannur ditahan dalam ruang tahanan isolasi selama 14 hari di cabang Rutan Kelas 1 Surabaya pada Kejati Jatim. Ketiganya yakni Erintuah Damanik, Mangapul  dan Heru Hanindyo.

 

Ketiga hakim itu ditahan bersama dengan 43 tahanan lain di rutan tersebut. Penahanan dilakukan di Kejati Jatim karena tempat perkara ada di wilayah hukumnya.

 

“Ini lokus-nya berada di wilayah hukum Kejati Jatim. Maka, kami mensupport sepenuhnya kegiatan dimaksud dan mengingat di kantor kami memiliki cabang Rutan Kelas I Surabaya maka tahanan pun dititipkan di cabang rutan di Kantor Kejati Jatim,” ujar Kepala Kejati Jatim Mia Amiati, Kamis (24/10/2024).

 

Mia menjelaskan, penempatan tahanan di ruang isolasi  sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) untuk setiap tahanan baru. Dia menyebut untuk saat ini kapasitas tahanan di Cabang Rutan Kelas 1 Surabaya di Kejati Jatim untuk 90 orang, namun baru terisi sekitar 40 orang, ditambah tiga hakim sehingga total tahanan kini berjumlah 43 orang.

 

“Berdasarkan SOP, tahanan yang baru harus masuk ruang isolasi terlebih dahulu selama 14 hari," ujar Mia.

Dia menegaskan, penangkapan terhadap tiga hakim ini murni proses penegakan hukum. Penangkapan terhadap ketiga hakim tersebut dijaminnya tidak akan memengaruhi proses peradilan yang menjadi kewenangan dari pengadilan negeri di seluruh Jatim.

 

“Pelimpahan perkara ke PN dan pelaksanaan sidang tetap dapat berlangsung secara profesional. Ini tidak berkaitan dengan institusi Pengadilan tetapi berkaitan dengan person yang dapat dikategorikan sebagai oknum mafia peradilan," ucapnya.

 

Kejaksaan hadir atas nama negara untuk bisa melakukan penegakan hukum dan menjamin adanya kepastian hukum.

 

“Meskipun langit akan runtuh, hukum harus tetap tegak berdiri dan penangkapan ketiga orang hakim tersebut atas perintah Bapak Jaksa Agung yang mengawali gebrakan pertama ketika Bapak ST Burhanuddin dipercaya kembali mengemban amanah menjadi Jaksa Agung," katanya.

Diketahui, Jampidsus menangkap tiga orang hakim PN Surabaya yakni Erintuah Damanik selaku hakim ketua, Mangapul dan Heru Hanindyo serta pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat. 

 

Sebelumnya, dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Muzzaki menuntut terdakwa Ronald Tannur selama 12 tahun penjara. Dia juga dituntut tinggi lantaran dianggap terbukti dalam dakwaan pertama yakni pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

 

Namun hakim PN Surabaya Erintuah Damanik selaku hakim ketua, Mangapul dan Heru Hanindyo membebaskan Ronald Tannur karena dianggap tidak terbukti bersalah dalam kasus pembunuhan terhadap Dini.

 

Diketahui, Ronald dan Dini merupakan pasangan kekasih yang diketahui telah menjalin asmara selama 5 bulan. Kejadian bermula saat keduanya bersama-sama di Blackhole KTV Surabaya terjadi perselisihan berujung pada penganiayaan dan akhirnya menyebabkan kematian Dini.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut