TUBAN, iNewsTuban.id - Ribuan warga Tuban berkumpul di Lapangan Desa Beji, Jenu, pada puncak resepsi Hari Santri 2024 untuk memperingati Haul Masyayikh dan PCNU Award. Ini adalah pertama kalinya acara penghargaan ini diadakan sebagai bentuk apresiasi terhadap tokoh-tokoh yang berkontribusi bagi masyarakat. KH Ahmad Damanhuri berharap kegiatan ini bisa menjadi teladan bagi generasi muda untuk terus meneladani perjuangan para ulama.
Dalam rangkaian acara Resepsi Hari Santri 2024, PCNU Tuban untuk pertama kalinya menyelenggarakan Haul Masyayikh dan PCNU Award. Agenda ini mengangkat kembali semangat para ulama yang telah berjuang untuk membangun NU di Tuban dan memberi penghargaan kepada tokoh-tokoh yang berjasa bagi masyarakat.
Menurut Ketua Tanfidziah PCNU Tuban, KH Ahmad Damanhuri, penyelenggaraan haul ini sebagai bentuk syukur sekaligus upaya napak tilas perjuangan para masyayikh dan muasis Nahdlatul Ulama di Tuban. Haul di Lapangan Desa Beji, Jenu, Tuban ini diharapkan dapat menjadi momen bagi santri dan masyarakat untuk mengenang, meniru, serta meneladani ketulusan dan keikhlasan para ulama terdahulu dalam membina umat.
"Acara ini merupakan ungkapan syukur dan penghormatan atas jasa dan pengorbanan para pendahulu yang telah membangun pondasi NU di Tuban," ujarnya.
Lebih jauh, KH Ahmad Damanhuri mengungkapkan bahwa PCNU Award yang baru pertama kali diadakan ini berjalan sukses dan mendapatkan apresiasi tinggi dari berbagai pihak. Melalui penghargaan ini, diharapkan organisasi Nahdlatul Ulama di Tuban terus berkembang dalam khidmat dan gerakan yang lebih berdampak.
"Ini adalah langkah awal yang baik untuk terus memotivasi pengurus NU di seluruh wilayah, dari MWC hingga ranting, agar semakin berdaya dan serius dalam melaksanakan peran mereka," tambahnya.
Dalam acara PCNU Award ini, PCNU Tuban memberikan hadiah senilai total 80 juta rupiah yang dialokasikan untuk 10 kategori penghargaan. PCNU Tuban berharap, dengan adanya penghargaan ini, semakin banyak tokoh NU yang aktif berkiprah dan siap membawa perubahan positif bagi masyarakat. KH Ahmad Damanhuri juga mengingatkan bahwa Nahdlatul Ulama perlu terus berbenah dan menata diri agar mampu menjadi organisasi yang lebih solid dan siap menghadapi tantangan zaman.
“NU sebagai organisasi besar diharapkan mampu menyelesaikan 75 persen permasalahan di masyarakat dengan khidmat yang nyata,” lanjut Kiai Daman.
Adanya program PCNU Award juga menjadi salah satu gagasan dari PCNU yang diharapkan dapat terus berjalan. Program ini sudah mulai dibahas sejak satu tahun lalu sebagai bentuk perhatian terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pengurus NU di tingkatan MWC dan Ranting di seluruh Tuban.
KH Ahmad Damanhuri juga berharap agar haul dan PCNU Award tahun ini menjadi pemicu semangat bagi banom dan lembaga di bawah naungan NU untuk terus berkiprah dengan lebih serius. Harapannya, semua elemen NU di Tuban dapat bersinergi dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.
“Kami berharap semua pengurus NU, baik di tingkat MWC maupun ranting, semakin berkomitmen untuk menjalankan amanah ini. Kita harus membangun kekuatan bersama agar NU di Tuban semakin berdaya dan menjadi penggerak perubahan yang positif di masyarakat,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, KH Wafiyul Ahdi, Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyampaikan apresiasinya terhadap upaya PCNU Tuban yang telah melaksanakan PCNU Award 2024, dan Haul Masyayikh PCNU Tuban. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan instruksi PWNU Jatim.
"PWNU Jatim juga telah menginstruksikan agar seluruh PCNU, pondok pesantren, dan 16 perguruan tinggi di Jawa Timur kembali mengingat dan memperingati Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh Hadrotus Syaikh KH Hasyim Asy'ari pada tahun 1945," kata Kiai Wafiyul Ahdi.
Menurutnya, peringatan Hari Santri yang sudah berjalan hampir 9 tahun sejak ditetapkan oleh Presiden Jokowi merupakan momentum penting untuk mengingatkan masyarakat bahwa perjuangan santri dan ulama melalui Resolusi Jihad turut berperan besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
"Hari Santri harus digerakkan kembali, bukan hanya untuk santri, tetapi bagi seluruh bangsa Indonesia agar kita tidak lupa akan perjuangan para kiai dan santri dalam menjaga kemerdekaan," tuturnya.
Beliau juga menekankan pentingnya kegiatan yang produktif dan edukatif dalam memperingati Hari Santri agar generasi muda, termasuk mahasiswa di perguruan tinggi umum non-agama, memahami peran ulama dan santri dalam sejarah bangsa.
"Inilah urgensi Hari Santri, agar generasi kita, terutama mahasiswa, paham bahwa peran ulama dan santri sangat besar dalam sejarah Indonesia," pungkasnya.
Editor : Prayudianto