Airlangga percaya, dan kepercayaan itu menambah keteguhan hatinya untuk merebut kembali kerajaan yang telah diduduki oleh musuh. Terbukti bahwa usahanya itu berhasil. Kemenangan itu menambah kepercayaannya bahwa ia benar-benar adalah titisan Dewa Wisnu.
Kemenangan yang diperolehnya terhadap Raja Wurawari dan kejayaannya merebut kembali kerajaan Raja Dharmawangsa, menurut keyakinannya, hanya diperoleh berkat bantuan Dewa Wisnu. Itulah salah satu sebab setelah dinobatkan sebagai raja, Airlangga tetap beribadah kepada Dewa Wisnu.
Setiap hari dijelaskan, bahwa Airlangga memuja Dewa Wisnu dan memohon bantuannya demi kejayaan segala usahanya untuk memajukan negaranya. Hal ini supaya ia bisa mengikuti jejak dan teladan para leluhurnya.
Dari sanalah akhirnya ada kesimpulan bahwa sepeninggal Airlangga, sosoknya diarcakan sebagai Dewa Wisnu. Konon selain arca dari penjelmaan Airlangga di pemandian itu juga ditemukan dua dewi, yang sampai sekarang masih tetap di tempatnya masing-masing di relung tembok belakang.
Kedua dewi itu ialah Laksmi dan Sri. Dalam mitologi India, Laksmi dan Sri adalah sakti atau isteri Dewa Wisnu. Jika Raja Airlangga itu benar diarcakan sebagai Dewa Wisnu di pemandian Belahan, maka arca Dewi Laksmi dan Dewi Sri itu melambangkan dua isteri Raja Airlangga. Sedangkan, yang memakai prabha adalah sang permaisuri, puteri Raja Dharmawangsa, yang lain adalah selirnya, mungkin sekali ibu Sri Maharaja Garasakan.
Editor : Prayudianto