TUBAN, INews.id - Ratusan Pedagang di Kabupaten Tuban menyerbu mobil tangki bermuatan minyak goreng curah. Mereka rela antri hingga tengah malam untuk mendapatkan jatah dua puluh liter bersubsidi yang dijual murah oleh paguyuban Pasar Besar Tuban (PBT) Jalan Gajah Mada, dengan syarat menyerahkan fotocopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan mampu menunjukkan status pedagang.Selasa (22/3/2022).
Minyak goreng curah sebanyak 6000 liter yang dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.500 /liter dan 15.500/Kilogramnya. Didatangkan oleh Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan. Sebagai langkah untuk mengurangi kelangkaan Migor di pasar tradisional belakangan ini.
Salah satu pedagang PBT bernama Indah mengaku senang dan berterima kasih atas upaya Pemkab mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran. Ia berhasil mendapatkan 20 Kg minyak goreng harus mengantre selama empat jam sejak pukul 18.00 Wib.
Ratusan pedagang Pasar Baru Tuban menyerbu mobil tangki minyak goreng curah.
"Kami ucapkan terimakasih, harapannya kegiatan ini tidak hanya sekali, tapi dapat datang secara berkala," ucapnya.
Indah mengaku, sebelum pemerintah mendatangkan Migor curah subsidi, pedagang sulit untuk mendapatkannya.. Terlebih saat ada subsidi dari Pemerintah Pusat beberapa waktu lalu, barang di pasar justru langka.
"Sebaliknya setelah subsidi dicabut, stok minyak gorengnya banyak tapi harga melambung tinggi," katanya.
Koordinator PBT Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Sukadi mengaku telah mengusulkan kiriman Migor ke Jawa Timur. Kondisi sebelumnya di pasar barang sulit diperoleh. Stok minyak goreng di PBT sering kosong. Meskipun ada barangnya tetapi harganya menjadi lebih mahal.
"Hari ini datang 6.000 liter, awalnya akan dibagi dengan Pasar Jatirogo, tapi karena ada kemacetan akhirnya semua Migor diturunkan di PBT," pungkasnya.
Editor : Prayudianto