Tangis Haru Warnai Tasyakuran Soedjarwoto Tjondronegoro Menjabat Ketua Pengurus PPLP-PT PGRI Tuban

TUBAN, iNewsTuban.id – Suasana penuh keceriaan dalam semarak gelaran musik dangdut yang dibawakan para artis lokal diiringi goyangan khas tak mampu menahan derasnya air mata haru sejumlah hadirin.
Tangis haru pecah dalam acara tumpengan dan sujud syukur atas pelantikan Soedjarwoto Tjondronegoro yang resmi menjabat sebagai Ketua Pengurus dan Pengawas Perkumpulan Penyelenggara Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PPLP-PT PGRI) Tuban yang digelar di Rumah Inspirasi AK 9, Perum Bukit Karang, Tuban, Minggu (18/5/2025).
Dihadiri oleh keluarga besar Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban dan sejumlah perwakilan lintas komunitas, acara tersebut berlangsung dalam suasana yang akrab dan penuh makna.
Momen paling menyentuh terjadi saat para dosen UNIROW secara bergantian dan bersama-sama menyanyikan lagu lawas “Sepanjang Jalan Kenangan” dengan aransemen lirik yang diubah menjadi “Sepanjang Jalan Perjuangan”.
Dipandu oleh MC Dwikora, tembang nostalgia tersebut menggugah emosi para tamu undangan yang ikut larut dalam nyanyian, bahkan banyak di antara mereka yang tak kuasa membendung air mata.
Di sudut panggung yang sederhana, tampak Soedjarwoto Tjondronegoro duduk bersimpuh didampingi sang istri. Sesekali ia menyeka air mata yang mengalir di pipinya. Perlahan, ia berdiri dan menghampiri para dosen yang sedang bernyanyi, sembari memberikan pelukan hangat sebagai bentuk apresiasi dan kebersamaan.
"Ya Mas, saya sangat terharu atas terselenggaranya acara ini. Ini menggugah perasaan saya setelah 15 tahun merasa termarginalkan. Perjalanan panjang ini akhirnya sampai di titik yang patut kita syukuri bersama," ujar Soedjarwoto dengan suara bergetar.
Meski enggan menyebutkan secara spesifik siapa yang memarginalkannya, Soedjarwoto menyatakan bahwa dirinya hanya tersingkir oleh situasi. Lagu yang dinyanyikan, menurutnya, sangat mewakili perasaannya dalam menapaki jalan panjang perjuangan.
"Rasanya seperti nyawa saya melayang jauh ke cakrawala, mengingat kembali sahabat-sahabat seperjuangan yang kini telah berpulang. Saat memotong tumpeng dan membagikannya, saya teringat mereka yang dulu turut membangun Tuban dengan cucuran keringat," tambahnya.
Dalam suasana hangat penuh kekeluargaan, acara juga menjadi ajang silaturahmi lintas komunitas. Melani, salah satu anggota komunitas hiburan yang hadir, mengungkapkan kegembiraannya.
"Senang sekali bisa hadir di sini. Selain bisa bersilaturahmi, saya juga dapat menambah wawasan. Rasanya ini benar-benar memperpanjang umur karena hati saya jadi lebih bahagia," tuturnya.
Acara tumpengan ini tak hanya menjadi simbol syukur atas amanah baru, tetapi juga menjadi refleksi perjalanan panjang, kebersamaan, dan kenangan yang mengakar dalam perjuangan pendidikan di Tuban.
Editor : Prayudianto