get app
inews
Aa Text
Read Next : Kakemenag Jatim Serahkan Izin Operasional (IJOP) MI BAS International Islamic School Tuban

Petani Tuban dan Lamongan Desak Normalisasi Waduk Jabung Ring Dyke Mangkrak

Kamis, 26 Juni 2025 | 12:06 WIB
header img
Waduk Jabung Ring Dyke Mangkrak.

TUBAN, iNewsTuban.id  – Permasalahan Waduk Jabung Ring Dyke yang mangkrak selama bertahun-tahun menjadi sorotan publik karena tidak hanya mengganggu sistem irigasi, tetapi juga memicu konflik kepentingan terkait penggunaan lahan negara.

Para petani berharap pemerintah pusat segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini secara menyeluruh, agar program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo benar-benar bisa terwujud di lapangan.

Ratusan petani dari wilayah Kecamatan Widang dan Plumpang di Kabupaten Tuban, serta Kecamatan Laren di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menggelar forum musyawarah di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Widang, Selasa (24/6/2025). 

Mereka menuntut pemerintah segera menuntaskan permasalahan banjir yang disebabkan oleh buruknya fungsi Waduk Jabung Ring Dyke (JRD) di perbatasan Tuban-Lamongan.

 


Kepala Desa Banjar, Widang, Suyitno.

 

Musyawarah yang turut dihadiri sejumlah kepala desa, camat, hingga unsur Polsek, Koramil, serta perwakilan dari Dinas PUPR, Dinas Pertanian Tuban, dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS BS) ini berlangsung tegang

Ketegangan kian  memuncak saat Kepala Desa Banjar, Kecamatan Widang, Suyitno, mempertanyakan kejelasan status lahan tambak di dalam area waduk kepada perwakilan (Staf)  Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS BS) dan di jawab tanah tersebut  ilegal.

"Kalau memang  ilegal apa susahnya untuk  hanguskan tambak dalam waduk. Jangan sampai kita ke Jakarta. Jangan sampai, masalah ini Bupati kita , Gubenur kita dianggap tidak pecus kerja. Itu perlu tindak lanjut dari BBWS BS dan PJT  " tegas Kades Suyitno .

Lanjutnya, Kades Banjar Suyitno menegaskan  kami selaku yang  di luar Jabung Ring Dyke wilayah Kecamatan Widang sama Plumpang kita mewakili,  harapan kita adalah adanya  menormalisasi atau penyelesaian di dalam waduk terutama tambak tambak yang di dalam waduk karena tanah yang ada di dalam waduk itu tanah negara  sudah di bebaskan.

"Selaku pemangku wilayah atau dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo  (BBWS BS) sampai  Solo maupun dari pemerintahan  pusat itu menormalisasi waduk dengan mengembalikan fungsi waduk tersebut." harapnya 

 


Kepala Desa Banjar, Widang, Suyitno.

 

Lebih lanjut , Kades Banjar Suyitno mengatakan, tanah itu tanah  milik negara dan di buat tambak tambak . Kalau kita, tidak mau menunjuk satu orang per orang tapi setidaknya  tanah yang sudah dibebaskan oleh negara itu tidak  menyalahi dari pada fungsi  dari fungsi waduk.

"Padahal negara membangun waduk itu  adalah untuk menyejahterakan rakyat warga yang di sekitar waduk yang notabennya tanah wajib pajak." terang Kades Banjar Suyitno.

Hal serupa,  Kepala Desa Gelap Kecamatan Laren , Lamongan Agus Syaifudin menegaskan , persoalanya didalam Waduk Jabung Ring Dyke itu banyak tambak. Jadi aliran air  dari Wilayah Kecamatan Widang dan  Plumpang itu yang mengarah ke Outlet Jabung itu  hanya melewati saluran air.

"Jadi didalam waduk kita membuat ledeng atau Kali (Sungai) hanya lewat itu saja. Nah,  itu pun banyak dipenuhi enceng gondok. Perlu adanya normalisasi kususya perbatasan Mlangi dan Simorejo sampai ke Outlet Jabung itu perlu dinormalisasi." Imbuh  Kades Gelap , Laren Lamongan.

Terdampaknya, yang ada di waduk Jabung Ring Dyke , andanya tambak tambak di dalam waduk karena aliran air pintu keluar (Outlet) tidak lancar. Selama ini dan saat ini diwilayah kecamatan Widang dan Plumpang genangan air sangat tinggi padahal di wilayah  laren tidak ada air.

 


Kepala Desa Banjar, Widang, Suyitno.

 

Sementara, Koha yang mengaku  Staf dari BBWS BS, mengatakan untuk pintu keluar air dalam Jabung Ring Dyke  yang berada di Kecamatan laren  Lamongan itu memang ada rata air yang perlu di Kondisikan. Karena ada beberapa petani yang membutuhkan untuk buka tutup pintu  di Outlet waduk. 

"Sebenarnya memang ada Outlet tidak maksimal dan memang ada sedimentasi. Dalam waktu dekat ini kita akan melakukan kegiatan menormalisasi Kali Avur agar bisa  lancar. Itu sebagai bentuk upaya kami  dari BBWS Bengawan solo agar masyarakat bisa tanam." pungkasnya.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut