UIN SATU Tulungagung Luncurkan Program RELIGREEN: Kampus Islam Berbasis Lingkungan dan Keberlanjutan

Menurutnya, menjaga lingkungan adalah bagian dari pengamalan nilai-nilai agama. Karena itu, kampus harus menjadi pelopor lahirnya generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli pada keberlangsungan hidup di bumi.
Inisiatif ini diharapkan membawa dampak luas, mulai dari peningkatan mutu pendidikan, transformasi budaya masyarakat sekitar kampus menjadi lebih peduli lingkungan, hingga pemberdayaan ekonomi lokal melalui kolaborasi dengan UMKM berbasis produk ramah lingkungan.
Prof. Abd Aziz juga menyebut bahwa program ini selaras dengan kebijakan nasional penguatan ekoteologi yang saat ini sedang digalakkan oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA.
Ekoteologi mendorong integrasi nilai-nilai agama dengan kesadaran ekologis, sebuah konsep yang kini dianggap penting dalam merespons tantangan global masa depan.
Dalam penerapannya, UIN SATU mengintegrasikan teknologi kontemporer seperti big data, kecerdasan buatan, e-commerce, hingga penguatan keterampilan kreatif ke dalam kurikulum akademik dengan berbasis kurikulum cinta. Selain itu, teknologi hijau dan pengelolaan lingkungan berbasis nol limbah akan menjadi bagian dari pembiasaan sehari-hari di lingkungan kampus.
Prof. Abd Aziz menegaskan, teknologi harus berpihak pada kelestarian lingkungan. Karena itu, kampus ingin menyiapkan lulusan yang mampu memadukan kecanggihan teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.
Editor : Prayudianto