Didorong Jadi Kode Unik Dunia di Era Digital agar Aksara Batak Tidak Punah

MEDAN, iNewsTuban.id – Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) mendorong digitalisasi aksara Batak bersama sejumlah aksara Nusantara lainnya agar menjadi bagian dari kode unik dunia. Selain untuk pelestarian, langkah ini juga diharapkan membuat aksara Nusantara tetap relevan digunakan di era digital.
Ketua PANDI, John Sihar Simanjuntak, mengatakan Indonesia memiliki lebih dari 700 bahasa dan aksara yang merupakan kekayaan bangsa dan layak diperkenalkan ke dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar 50 bahasa dan aksara dinilai berpotensi dijadikan kode unik agar bisa digunakan secara lebih luas. Di antaranya aksara Bali, Batak, Jawa, Sunda dan Bugis.
“Untuk itu, kita perlu mendigitalisasi aksara nusantara, khususnya aksara Batak, melalui pemanfaatan teknologi internet,” kata John dalam Selebrasi Pemenang Lomba Website Aksara Batak di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU), Rabu (27/8/2025).
John menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memperkuat ekosistem digitalisasi aksara Nusantara. “Digitalisasi aksara Batak tidak bisa hanya dilakukan satu pihak. Kami membutuhkan dukungan penuh dari para kepala daerah agar aksara nusantara, khususnya aksara Batak, dapat terus hidup, berkembang, dan digunakan dalam dunia digital,” ujarnya.
Menurut John, saat ini sudah ada teknologi kecerdasan buatan (AI) yang mampu menerjemahkan dan menuliskan aksara nusantara, termasuk aksara Batak. Namun, hasil terjemahan belum sepenuhnya akurat karena masih minim referensi.
Editor : Prayudianto