Didorong Jadi Kode Unik Dunia di Era Digital agar Aksara Batak Tidak Punah

“Maka itu, semakin banyak aksara nusantara digunakan, AI akan semakin menyesuaikan sehingga hasil terjemahan bisa lebih tepat,” katanya.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, PANDI menggelar Lomba Website Aksara Batak yang diikuti sekitar 200 website berbasis aksara Batak. Lomba ini bertujuan mendorong generasi muda memanfaatkan teknologi digital sekaligus melestarikan identitas budaya lokal.
“Melalui inovasi website, aksara Batak tidak hanya diajarkan, tetapi juga dipraktikkan dalam media digital yang lebih mudah diakses masyarakat luas,” kata John.
Acara selebrasi ini turut dihadiri Wakil Bupati Tapanuli Utara Deni P. Lumbantoruan, Bupati Dairi yang diwakili Asisten Administrasi dan Umum Oloan Hasugian, serta Direktur Digitalisasi dan Integrasi Sistem USU Emerson Pascawira Sinulingga.
Hadir pula Gubernur Sumatera Utara yang diwakili Kepala Perpustakaan Provinsi Sumut Desni Maharani Saragih, Wali Kota Medan yang diwakili Kadiskominfo Kota Medan Arrahmaan Pane, dan Kasubag Tata Usaha Balai Bahasa Provinsi Sumut Kristanto. Kehadiran para tokoh tersebut menjadi bukti nyata dukungan lintas sektor terhadap digitalisasi warisan budaya Batak.
Editor : Prayudianto