get app
inews
Aa Text
Read Next : Relawan Dandang Watjono Berbagi Santunan di Area Makam

Menghilang Dua Tahun, Bubur Muhdhor Tuban Kini Kembali Menyemarakkan Ramadhan 1443 H

Minggu, 03 April 2022 | 20:33 WIB
header img
Masyarakat menyerbu untuk mendapatkan jatah bubur Muhdhor

TUBAN, iNews.id - Sempat Menghilang selama dua tahun pasca pandemi Covid-19. Tradisi masyarakat Kabupaten Tuban untuk berbagi bubur di Masjid Muhdhor yang berada di Jalan Pemuda No.77, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini kembali muncul.

Bubur yang dimasak sejak pukul 13.00 WIB siang dan matang pukul 15.30 WIB ini kemudian dibagikan pada pukul 16.30 WIB. Sontak masyarakat yang sudah merindukan hadirnya makanan khas yang hanya ada di bulan Ramadhan ini, langsung menyerbu.


Proses memasak bubur di masjid Muhdhor Tuban

Takmir masjid Muhdhor Agil Al Bunumay mengatakan, bubur ini tidak pernah mengalami perubahan dari segi bumbu maupun rasa. Ini merupakan masakan khas dari Masjid Muhdhor Kabupaten Tuban.

"Bahan bakunya terdiri dari beras, santan, bumbu gulai, rempah-rempah, bawang merah, bawang putih, daging kambing dan campuran lainnya," ujarnya.

Ia mengaku tidak mengetahui secara persis sejak kapan tradisi ini dimulai. Namun ia sudah merasakan tradisi tersebut sejak dari kecil sekitar tahun 1960an. Akan tetapi menurut data yang tercatat dari sekitar tahun 1937 tradisi ini sudah ada.

"Di catatan tersebut terdata jumlah sumbangan mulai dari nominal 1 rupiah, beras bahkan kelapa. Termasuk nama Dr. Koesma juga ada di dalamnya. Bahkan mungkin juga sebagai pencetus tradisi ini," sebutnya.

la menambahkan, awalnya kegiatan bagi bubur ini pada saat jaman masih susah. Diperuntukkan buat masyarakat yang kurang mampu. Selain itu untuk jamaah masjid setempat.

"Dulu dibagikan ke rumah-rumah, untuk janda-janda yang kesusahan. Diantar oleh orang yang muda-muda, hal itu berjalan hingga tahun 70 an," imbuhnya.

Seiring perkembangan jaman, saat ini untuk pembagian bubur tersebut masyarakat yang datang secara mengantri di masjid Muhdhor. 

"Sekarang sudah tidak dibatasi untuk warga sekitar Kutorejo ataupun Sidomulyo, namun warga dari mana saja datang untuk menikmati bubur ini. Tapi insyaallah untuk musholla dan langgar sekitar masih tetap di utamakan," imbuhnya.

Ditempat yang sama salah satu warga Kutorejo Aisyah Baagil (9) mengungkapkan, merasa bahagia setelah dua tahun tidak pernah menikmati bubur Muhdhor pada bulan Ramadhan. 

"Alhamdulillah sekarang ada lagi, rasanya enak sekali. Karena ada rempah-rempah dan daging kambingnya," pungkasnya.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut