Guru Penulis Banyak Berkah dari Menulis, Perjalanan Hidup Eni Siti Nurhayati Jadi Sumber Inspirasi
Sementara tulisan berupa cerkak terus bertebaran dimedia berbahasa jawa dan bahasa Indonesia. Kenapa lebih memilih menulis cerita berbahasa jawa?
“Selain menyalurkan hobi, dengan menulis juga melestarikan bahasa jawa. Bahasa jawa itu memiliki filosofi luhur.Jangan malu berbahasa daerah,” ujar peraih S2 dari PPs UNIPDU Peterongan Jombang jurusan Manajemen Pendidikan Islam.
Tidak hanya populer sebagai penulis wanita produktif, dari tulisan Eni juga meraih beberpa penghargaan level nasional. Diantaranya karya berjudul “Hati yang Terbunuh” lolos Teacher Super Camp 2017 yaitu lomba menulis yang diadakan KPK RI dan Kemenag RI.
Tahun 2022 dirinya terpilih sebagai penulis Assesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) di Sub bagian literasi membaca MTS. Tahun 2023 terpilih di kegiatan Guru Madrasah Menulis (GMM).

Dari prestasi yang diraih itu Eni dapat ‘bonus” mengunjungi Jakarta dan kota-kota lainnya dengan gratis. Selain itu, selama tiga tahun (2018-2022) Eni juga menjadi penulis SIAP (menulis Soal Secara Online Kemdikbud) lan AKM Pusmenjar.
“Alhamdulillah, semuanya tadi berkah dari menulis,” pungkas Eni sambil tersenyum manis.
Editor : Prayudianto