get app
inews
Aa Text
Read Next : Warisan Abadi Kerajaan Mataram, Benarkah Asal Usul Kalender Jawa di Zaman Sultan Agung

Jejak Wali Songo Menyebarkan Agama Islam, ada Masjid Sunan Kalijaga di Gunungkidul

Kamis, 20 November 2025 | 07:53 WIB
header img
Masjid Sunan Kalijaga sampai saat ini masih kokoh berdiri di Padukuhan Blimbing, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Gunungkidul. (Foto : iNews.id/erfan Erlin)

"Konon beliau sering menjalankan rutinitas bertapa di sebuah bukit," kata dia.

Ki Ageng Pemanahan sering bertapa di bukit yang mulanya bernama Kembang Semampir. Dan Tajuk yang dibangun Sunan Kalijaga ini digunakan oleh Ki Ageng Pemanahan untuk beribadah ketika waktu ibadah tiba.

Letak Tajuk berjarak sekitar beberapa ratus meter dari dari lokasi bertapa yang kini dikenal dengan sebutan Kembanglampir. Kini Kembang Lampir juga menjadi tempat petilasan yang sering dikunjungi untuk berziarah.

Lambat laun, warga sekitar kemudian memanfaatkan Tajuk tersebut. Warga merawat peninggalan Sunan Kalijaga itu dari generasi ke generasi. Dan pada zaman penjajahan Belanda kubah Tajuk sempat hilang.

Hilangnya kubah Tajuk berbahan tanah liat tersebut diakibatkan oleh perbuatan orang-orang Belanda. Kubah hilang tanpa diketahui keberadaannya usai Tajuk dibakar oleh penjajah.

Konon, ketika Belanda hendak menghakimi orang yang dianggap bersalah, setiap kali bersembunyi di dalam Tajuk selalu selamat. Melalui mata-mata Belanda, barulah diketahui bahwa tempat persembunyiannya berada di dalam Tajuk. 

"Sehingga agar Tajuk tidak digunakan oleh warga untuk bersembunyi maka dibakarlah Tajuk tersebut," ujarnya.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut