get app
inews
Aa Text
Read Next : Kakemenag Jatim Serahkan Izin Operasional (IJOP) MI BAS International Islamic School Tuban

Viral! Hiburan Musik Dangdut Berujung Kekerasan, MC Dikeroyok Pemuda Karena Tidak Mau Dihentikan

Rabu, 31 Desember 2025 | 10:55 WIB
header img
Detik-detik kericuhan saat dua pemuda sedang melakukan pengeroyokan terhadap MC musik dangdut, kedua pelaku diduga tidak terima ketika musik di hentikan oleh MC, karena sudah lewat jam.

TUBAN, iNewsTuban.id - Viral di media sosial, rekaman video amatir ini memperlihatkan seorang pemandu acara atau MC dangdut menjadi korban pengeroyokan sejumlah pemuda.

Insiden ini terjadi saat korban menyetop acara musik dangdut karena sudah melewati batas waktu. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka memar di wajah dan tubuh.

 

 

Viral di media sosial, sebuah video amatir berdurasi sekitar 50 detik menunjukkan detik-detik seorang pemandu acara atau MC musik dangdut menjadi korban pengeroyokan.

Peristiwa ini terjadi di sebuah hajatan pernikahan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Korban diketahui bernama Andi Dwi Sapto, yang saat itu bertugas sebagai MC musik dangdut.

 

Kejadian berawal saat korban berniat mengakhiri pertunjukan music, karena waktu telah menunjukkan pukul 23.00 WIB.

Keputusan tersebut diambil demi menjaga ketertiban dan kenyamanan lingkungan sekitar. Namun keputusan itu justru memicu ketegangan.

Dua orang pemuda yang diduga berinisial L dan H menghampiri korban, meminta agar musik dangdut dilanjutkan.

 

 

Meski mendapat desakan, korban tetap pada keputusannya untuk menyetop acara. Merasa tersinggung, kedua pemuda tersebut diduga melakukan pengeroyokan terhadap korban.

Akibat kejadian itu, Andi Dwi Sapto mengalami luka memar di wajah serta di beberapa bagian tubuh.

 

Menyikapi insiden ini, Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia Kabupaten Tuban atau Pamdi bersikap tegas.

Ketua DPC Pamdi Tuban, Faisol Rozi, menyatakan akan membawa kasus ini ke jalur hokum.

Langkah tersebut diambil demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pelaku seni hiburan dangdut.

 

 

“ada sedikit penganiayaan oleh pihak dari penonton maupun penggemar-penggemar musik dangdut. dan terjadilah penganiayaan kecil sehingga menimbulkan luka fisik, sehingga kami meneruskan perkara ini berkenan untuk ditingkatkan ke polsek, tetap dilanjutkan. kami ingin pembelajaran ini supaya ada respon positif dalam kaitannya masyarakat menikmati dangdut ini kita ini menyajikan yang terbaik,” ujar Faisol Rozi, Ketua DPC Pamdi Tuban.

Puluhan anggota Pamdi Tuban kemudian mendatangi Polsek Plumpang. Kedatangan mereka diterima langsung oleh Kapolsek Plumpang beserta jajaran.

Pihak kepolisian menyatakan telah melakukan pemeriksaan awal terhadap korban dan para saksi. Selanjutnya, berkas perkara dilimpahkan ke Polres Tuban untuk proses hukum lebih lanjut.

“kronologinya adalah  ketika ada hajatan, kemudian pemandu acara karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. sehingga disudahi acara itu. ada salah satu dari warga itu minta tambahan lagu lagi agar dilanjut. nah, dari situlah kericuhan itu muncul,” ungkap AKP Suganda, Kapolsek Plumpang.

 

 

Kasus pengeroyokan ini menjadi pengingat bahwa hiburan seharusnya menjadi sarana kegembiraan, bukan berujung kekerasan.

Pihak kepolisian pun mengimbau masyarakat untuk menahan diri dan menghormati aturan demi ketertiban bersama.

Sementara itu, proses hukum terus berjalan, agar keadilan dapat ditegakkan dan kejadian serupa tak terulang kembali.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut