Dia menambahkan, Traveloka Eats juga mengalami peningkatan penjualan pada Ramadan hingga 62 persen saat jam buka puasa. Hal ini berimbas positif terhadap bisnis ribuan mitra Traveloka dan menambah optimisme mereka untuk turut mendukung pemulihan ekosistem pariwisata nasional.
“Tingginya kenaikan traffic di berbagai layanan Traveloka selama libur Lebaran merefleksikan tingginya minat dan kepercayaan masyarakat untuk kembali melakukan perjalanan wisata secara aman dan nyaman. Kami optimis sektor pariwisata nasional akan semakin cepat pulih didukung keberhasilan upaya-upaya penanggulangan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah dan ketaatan masyarakat dalam menjalani protokol kesehatan,” tutur Albert.
Perlu diketahui, Pemerintah memprediksi sekitar 85,5 juta orang melakukan aktivitas mudik di tahun ini. Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkirakan potensi perputaran uang di daerah saat libur lebaran mencapai Rp72 triliun. Momen tersebut juga memberikan dampak positif terhadap destinasi wisata di daerah yang dilewati pemudik.
Menyusul kebijakan pelonggaran perjalanan yang ditetapkan pemerintah, mulai 18 Mei 2022 masyarakat yang bepergian dengan pesawat terbang ke tujuan domestik dan internasional tidak perlu menyertakan tes antigen atau PCR.
"Hal ini diharapkan dapat menjadi titik balik kebangkitan sektor perjalanan. Pada periode April-Mei 2022, Traveloka mencatat kenaikan pencarian untuk perjalanan domestik sebesar 51,59 persen dan luar negeri sebesar 82,80 persen dibandingkan periode Februari-Maret 2022," kata dia.
Menurut Albert, beragam lokasi destinasi liburan yang berkesan menanti untuk dikunjungi, termasuk lima destinasi super prioritas yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Editor : Prayudianto