TUBAN, iNews.id - Harga Kambing siap kurban di Kabupaten Tuban turun drastis hingga mencapai 300 ribu rupiah hingga 500 ribu rupiah per ekornya. Kendati demikian penjualan juga turut mengalami penurunan hingga 50 persen. Hal ini disebabkan dari meluasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang menyerang hewan ternak di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Sementara itu, kondisi pasar kambing di Kelurahan Gedongombo, Kabupaten Tuban terlihat lebih sepi dibanding hari sebelumnya. Para pembeli hewan kurban seakan enggan untuk pergi ke pasar tersebut. Namun pedagang kambing masih terlihat menyediakan berbagai jenis kambing seperti etawa, Jawa randu, kacangan dan domba, Kamis (9/6/2022).
Saat ditemui iNews.id, salah satu pedagang kambing Abdur Rohman mengatakan, harga jual kambing jantan jenis Jawa randu yang biasanya laku empat juta rupiah, kini hanya laku tiga juta lima ratus ribu rupiah. Sedangkan kambing Gibas atau domba hanya laku dua juta rupiah dari yang biasanya laku dua juta lima ratus ribu rupiah.
"Harga Kambing sekarang turun, biasanya yang besar bisa laku empat setengah sekarang hanya empat juta, penjualan juga sepi, biasanya laku lima sekarang hanya dua atau tiga ekor saja," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Raka Bargowo yang juga pedagang kambing menambahkan, menjelang hari hari raya Idul Adha tahun ini harga kambing turun semua. Penurunan mencapai tiga ratus sampai lima ratus ribu perekor.
"Rata-rata dulu kalau kambing siap kurban harganya tiga juta sampai tiga setengah juta, sekarang dua juta tujuh ratus. Hal ini akibat pengaruh ada PMK, penjualan mengalami penurunan. Biasanya laku sepuluh sampai lima belas ekor, sekarang sama sekali belum laku," keluhnya.
Sementara itu, menurut koordinator pasar kambing Agung Subekti menjelaskan, sirkulasi kambing yang memasuki pasar sudah menunjukkan peningkatan hingga 20 persen. Namun adanya wabah PMK ini banyak pedagang yang mengurangi jumlah bawaan kambing ke pasar.
Koordinator pasar kambing Agung Subekti saat menjelaskan sirkulasi kambing yang memasuki pasar. (Foto : iNews)
"Sebenarnya ada kenaikan dua puluh sampai tiga puluh persen, berhubung ada kasus PMK, para pedagang sudah pada ngerti. Sehingga terjadi pengurangan jumlah pembelian. Pedagang mengeluh, karena sudah mendekati Idul Adha," terangnya.
Selanjutnya, untuk menghindari penyebaran wabah PMK, mulai besok Jumat (10/6/2022) pasar kambing akan ditutup sementara sampai menunggu hasil evaluasi terkait perkembangan wabah PMK.
Editor : Prayudianto