MALANG, Tuban.iNews.id - Seorang wisatawan diduga hilang di kawasan Gunung Bromo melalui jalur Kabupaten Pasuruan. Wisatawan bernama Roni Nur Efendi (20) pelajar SMA asal Wendit Timur, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang itu rencananya menjalani wisuda.
Saat ini, tim SAR gabungan masih mencari keberadaan korban. Tim SAR hanya menemukan pakaian dan motor korban. BACA JUGA:
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat menuturkan, pihaknya sudah melakukan pencarian melibatkan tim gabungan dari unsur kepolisian, TNI serta relawan.
"Masih dilakukan penggalian informasi data serta pencarian oleh pihak TNBTS melibatkan potensi lokal, BPBD dan potensi SAR lainnya. Pencarian masih seputar penemuan awal di kawasan Pusung Duwur," ucap Sarif, Senin (20/6/2022).
Sarif menambahkan, sesuai laporan yang diterima survivor berangkat menuju kawasan taman nasional bersama tujuh temannya. Tujuan awal adalah Penanjakan yang kemudian diteruskan ke kawasan laut pasir Gunung Bromo.
"Kemudian survivor pamit memisahkan diri untuk pulang duluan, tapi kemudian kirim pesan lewat WhatsApp ke rekannya ada trouble. Dari situ kemudian lost kontak sampai sekarang," katanya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengaku telah menerima laporan dari keluarga terkait dugaan hilangnya korban di kawasan Gunung Bromo.
"Iya benar kami terima laporan itu dan sudah kami koordinasikan dengan TNBTS serta kepolisian. Karena lokasi hilang diduga di wilayah Pasuruan," kata Sadono Irawan.
Paman korban, Muliadi mengungkapkan, awalnya korban yang berangkat bersama keenam lainnya berangkat menuju Gunung Bromo pada Sabtu 18 Juni 2022 pukul 22.00 WIB melalui Nongkojajar, Pasuruan.
Korban mengendarai sepeda motor seorang diri, sedangkan enam orang temannya saling berboncengan sepeda motor. "Berangkat bersama tujuh temannya hari Sabtu pukul 10 malam, yang enam berboncengan. Untuk korban sendirian pakai motor," ucap Muliadi.
Dia menuturkan, korban rencananya berwisata di Gunung Bromo dan kembali pada Minggu (19/6/2022) pagi di rumahnya masing-masing. Temannya sempat dihubungi oleh Roni Nur dan memberitahukan ia pamit untuk pulang terlebih dahulu.
"Sesuai keterangan teman-temannya, ketika akan pulang, korban menghubungi untuk pamit terlebih dahulu. Ternyata ketika temannya sampai di rumah tak mendapati korban pulang," kata dia.
Mendapati korban yang belum berada di rumah, sementara teman-temannya sudah pulang ke rumah, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk melaporkan hal itu ke kepolisian dan BPBD Kabupaten Malang. Diduga Roni hilang di wilayah Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Pasuruan.
"Setelah mendengar dari teman-temannya Fendi (korban) tidak di rumah. Kami lapor ke BPBD Kabupaten Malang dan kepolisian," ucapnya.
Setelah malam kemarin memastikan korban tidak kembali pulang ke rumahnya, proses pencarian pun dilakukan sejak Senin pagi ini. Proses pencarian baru menemukan barang-barang milik korban yang diduga terakhir kali Roni menginformasikan kepada rekannya. "Saya di lokasi ini, sejak pagi sudah ikut pencarian. Tapi belum ketemu sampai siang ini," ujarnya.
Muliadi menceritakan, bahwa korban tahun ini baru lulus SMA dan akan melalui proses wisuda. Dia mengaku terkejut melihat sepupunya itu meninggalkan sepeda motor Suzuki Satria Fu berwarna hitam dengan Nopol N 5851 ECZ yang dikendarainya, ditemukan petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di sekitar Bukit Emprit, lengkap dengan helm, hoodie, serta handphone milik korban.
"Motor, helm, jaket, dan Hp semua ditinggal. Itu yang membuat kami bingung sampai sekarang. Karena tidak pernah ada masalah sebelumnya," beber Muliadi.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait