"Bagaimana pelayanan publik maupun intervensi harus dilakukan ketika pasar tidak seimbang, tentu ini menjadi bagian tugas yang kami lakukan," ujarnya.
Adapun rincian PMN senilai Rp 73,26 triliun terdiri atas PMN tunai sebesar Rp69,82 triliun dan PMN nontunai Rp3,44 triliun.
Usulan PMN tunai, meliputi PT PLN (Persero) Rp10 triliun, Holding BUMN Pertahanan atau Defend ID Rp3 triliun, ID Food atau Holding BUMN Pangan sebesar Rp2 triliun, PT Hutama Karya (Persero) Rp30,56 triliun.
Selain itu, Holding Pariwisata atau InJourney senilai Rp9,5 triliun, IFG sebesar Rp6 triliun, PT KAI (Persero) Rp4,1 triliun, PT Reasuransi Indonesia Utama atau Indonesia Re sebesar Rp3 triliun, Perum Damri Rp867 miliar, dan Airnav Indonesia Rp790 miliar.
Sementara, PMN nontunai 2023 ditujukan untuk Defend ID sebesar Rp838 miliar dan ID Food sebesar Rp2,609 triliun.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait