Kasiyati harus memanen padinya dengan menggunakan pelepah pisang, agar tanaman padi tidak tenggelam dan terendam genangan air banjir. Padi yang sudah dipotong akan diletakkan di atas pelepah pisang, kemudian didorong ke daratan.
Kondisi ini menyebabkan hasil panen para petani padi merosot. Sebelumnya, dalam sekali panen tanah seluas 250 meter persegi ini mampu menghasilkan 10 sak gabah. Namun pada panen kali ini diperkirakan hanya mendapat 8 sak gabah.
Menurut Kasiyati, banjir ini disebabkan Waduk Gajah Mungkur yang ada di hulu Sungai Bengawan Solo dibuka beberapa hari lalu, sehingga air sungai meluap dan membanjiri seluruh area yang ada di sekitar sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait