TUBAN, iNewsTuban.id - Sepuluh hari jelang ramadhan, harga komoditas daging di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mulai merangkak naik. Kenaikan cukup signifikan terjadi pada daging ayam, yang mencapai Rp. 2.000 sampai Rp. 10.000. Meski demikian, omzet penjualan para pedagang masih stabil.
Seakan sudah menjadi tradisi, datangnya hari besar nasional maupun keagamaan, selalu ditandai dengan kenaikan harga bahan pangan. Seperti terpantau di Pasar Baru Kabupaten Tuban, harga komoditas daging mulai merangkak naik.
Kenaikan cukup siginifikan berlaku pada daging ayam yang mencapai Rp. 2.000 hingga Rp. 10.000, daging ayam kampung misalnya, kini dijual Rp 70.000 per-kilogram, padahal sebelumnya hanya berkisar Rp. 60.000 per-kilogram.
Daging ayam keras juga naik dari harga sebelumnya Rp. 32.000 per-kilogram, menjadi Rp. 35.000 per-kilogram. Lalu daging ayam potong naik menjadi Rp. 32.000 per-kilogram, dari sebelumnya Rp. 30.000 per-kilogram.
Namun, banyaknya masyarakat menggelar hajatan untuk menyambut bulan suci ramadhan, membuat omzet penjualan para pedagang tetap stabil. Dalam sehari pedagang mampu menjual satu kuintal daging ayam.
“sekarang ayam potong RP. 32.000, ayam keras Rp. 35.000, ayam kampung Rp.70.000. kenaikan 500 terus. sebelumnya potong 28-30, ayam kampung sebelumnya Rp. 60.000, ayam keras Rp. 32.000, penjualan masih stabil sehari bisa 1 kuintal,” ujar Sami, pedagang daging ayam.
Sementara itu harga daging sapi masih relatif stabil. Ddaging sapi kualitas super dijual dengan harga Rp. 120.000 per-kilogram. Lalu daging kualitas biasa Rp. 110.000 per-kilogram. Daging bercampur tulang dan jeroan dihargai antara Rp. 90.000 sampai Rp. 100.000 per-kilogram.
“daging sapi masih stabil, yang super Rp. 120.000, yang biasa Rp. 110.000, yang campur-campur tulang dan babat itu 90 - 100,” kata Fauzi, pedagang daging sapi.
Kenaikan harga komoditas daging ini diprediksi masih akan terus berlangsung dan mencapai puncaknya pada bulan ramadhan mendatang.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait
