“sapi jenis limusin, beli Rp. 13.500.000, sakit sudah 13 hari, gak bisa berdiri kemarin siang. sakit LSD, sudah 2 kali dipanggilkan dokter hewan, sudah dicoba herbal dan disuntik semuanya dicoba tapi masih sekarat, bisa makan minum tapi disuapin,” ujar Arif, pemilik sapi.
Sementara itu, sapi milik Sumari, warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, juga menderita sakit yang sama, Lumpy Skin Disease. Namun sapi miliknya kini sudah berangsur sembuh.
Ia sempat khawatir pasalnya saat terkena virus Lumpy Skin Disease, sapinya menjadi kurus dan beberapa bagian tubuhnya timbul benjolan hingga pembengkakan.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait