“sapinya kena penyakit lato-lato, sekarang sudah agak sembuh, saya obati racikan herbal dari mulut ke mulut, yang diresahkan kalo ada lato-lato lagi dan harganya turun, jelang Idul Adha harusnya bisa mahal atau lebih tinggi,” ungkap Sumari, pemilik sapi warga Desa Kedungrejo.
Diketahui hingga kini di Desa Gaji, Kecamatan Kerek, sudah 20 sapi mati akibat terkena virus LSD. Sementara di Desa Kedungrejo, 5 sapi mati akibat penyakit yang sama.