“selain itu agar masyarakat mengenal beliau, kalau sudah jadi anggota DPR RI nantinya, maka kami bisa mengungdangnya kembali, karena beliau sangat perhatian dengan budaya Nusantara,” ujar Sandono.
Suran atau memperingati 10 Suro merupakan upaya para Wali memberikan pembelajaran bahwa ada peristiwa heroik yang harus diingat hingga saat ini, yaitu peristiwa ketika jaman Khalifah. Sementara itu lakon dalam wayangan tersebut adalah “Wahyu Topeng Wojo” yang bermakna Pendowo mendapatkan petunjuk kebaikan, atau Pendowo menjadi tameng dalam kebaikan.
Nur Azis berharap kegiatan terebut harus tetap dilestarikan, dibudayakan, dan dikembangkan lebih jauh, agar anak cucu Bangsa Indonesia mengerti bahwa di blian Suro sebenarnya ada juga ada peristiwa heroik yang harus diingat sampai saat ini
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait