Kondisi ini diperparah dengan serangan hama tikus hutan, yang terus meningkat selama musim kemarau. Koloni hewan pengerat ini menyerbu ladang dan memakan bonggol jagung. Dengan demikian, tuntas sudah jerih parah parah petani selama tiga bulan terakhir.
Petani menderita kerugian jutaan rupiah. Tak ada yang dapat mereka panen, selain daun dan batang jagung untuk makan ternak di rumah.
“jagungnya dimakan tikus, ya gak bisa dipanen, jadi dibuat pakan ternak, ini juga kekurangan air, gak ada air, tanaman usia 2,5 bulan, gagal panen,” ujar Kastumi sedih.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait