Proses selanjutnya yaitu bambu dihaluskan serta diruncingkan bagian ujungnya, kemudian menjadi tusuk sate. Setiap satu ikat tusuk sate berisi 90 biji hanya dijual dengan harga dikisaran Rp 1.200 hingga Rp 2.000 saja.
“sehari bisa membuat 20 ikat per ikat isi 90 tusuk sate, biasan diambil pengepul kesini, sekarang bambunya mahal jadi dijual Rp 2.000 perikat, jelang Idul Adha banyak pesanan, alhamdulillah banyak,” ujar Raminah, perajin tusuk sate.
Tusuk sate yang dihasilkan oleh para perajin setempat ini, dipasarkan ke pasar-pasar tradisional seperti Pasar Tradisional Jenu, Pasar Tradisional Tambakboyo, Pasar Tradisional Tuban, selain itu juga dijual eceran di sejumlah toko.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait