Selain itu, Eko (sapaan akrabnya, red), mengatakan adanya penurunan anggaran karena proses di Tahun 2025 banyak kegiatan berkelanjutan. Seperti penanggulangan stunting yang dilakukan melalui program pemberdayaan Gerakan Konsumsi Pangan Beragam Bergizi Seimbang (B2SA) dan asuransi jaminan sosial ketenagakerjaan bagi nelayan.
"Intinya bagaimana produksi sektor pertanian, perikanan dan peternakan naik yang menjadi fokus kami kedepan," ungkapnya.
Lanjut Eko, terkait Gerakan Pangan Murah, rencananya akan diperbesar volumenya di 20 kecamatan dan berproses tindaklanjut peraturan menteri tentang ketahanan pangan dan gizi serta akan bekerjasama dengan Bulog untuk penyediaan cadangan beras.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait