“(Selain itu) Kami juga menginisiasi program PEKA atau Pengamatan Keselamatan Kerja dimana seluruh pekerja didorong untuk peduli terhadap prilaku maupun kondisi tidak selamat di sekitar. Setiap prilaku dan kondisi yang diketahui dan dilihat oleh pekerja diminta untuk dilaporkan melalui sistem pelaporan PEKA tersebut. Total sejak 2019 hingga saat ini telah terkumpul 7,139 laporan kondisi dan prilaku tidak selamat yang tentunya sudah ditindaklanjuti. PEKA tentu saja menjadi early alarm untuk kami agar dapat mencegah kecelakaan kerja dengan akibat yang lebih besar." terang Sigit.
Sigit juga menyampaikan program unik PRPP bertajuk I Like Monday Safety Moment dimana seluruh pekerja secara bergantian melakukan presentasi atau sosialisasi mengenai aspek keselamatan kepada seluruh pekerja dan manajemen setiap hari Senin.
“Materinya apa saja intinya mengenai K3. Karena kami ada pekerja ekspatriat, presentasi harus disampaikan dalam Bahasa Inggris. Ya sudah mau Bahasa Inggris-nya belepotan atau terbata-bata ya hajar saja. Pokoknya setiap Senin pagi, pekerja yang dapat giliran presentasi biasanya wajahnya sudah pucat. Diharapkan cara ini mendorong seluruh pekerja untuk lebih sadar dan saling menginspirasi satu sama lain untuk mengimplementasikan aspek K3 secara konsisten” tutup Sigit.
Untuk diketahui, penghargaan Patra Nirbhaya Pratama ini merupakan penghargaan kedua yang diterima oleh PRPP setelah pada tahun 2023 lalu, PRPP mendapatkan penghargaan serupa. PRPP saat ini memasuki fase pengembangan sebagai bagian dari persiapan pembangunan GRR Tuban. GRR Tuban direncanakan berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 840 hektar di Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban dan diproyeksikan memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 300 ribu barel per hari yang memproduksi BBM berkualitas tinggi berspesifikasi Euro V serta produk petrokimia berupa poliolefin dan aromatik.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait