Namun, jauh sebelum Masjid Kubah Emas berdiri, Meruyung sudah memiliki tradisi keagamaan yang kuat, di mana masyarakat setempat mengamalkan ajaran Islam dengan tradisi Sunda yang kental.
Meruyung juga menyimpan cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satunya adalah kisah tentang seorang tokoh yang diyakini memiliki kekuatan gaib dan menjadi pelindung masyarakat.
Tokoh ini sering dikaitkan dengan perjuangan melawan penjajahan di masa kolonial. Walaupun kebenaran cerita ini sulit diverifikasi secara sejarah, legenda tersebut menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Meruyung.
Seiring berjalannya waktu, Meruyung berkembang pesat menjadi daerah yang padat penduduk. Dari daerah agraris, kini Meruyung berubah menjadi kawasan hunian dan pusat kegiatan ekonomi. Banyak perumahan dan fasilitas publik yang dibangun, menjadikan kawasan ini semakin strategis dan diminati sebagai tempat tinggal.
Namun, meskipun telah mengalami modernisasi, masyarakat Meruyung tetap mempertahankan tradisi lokal, termasuk seni budaya dan kearifan lokal lainnya. Upaya pelestarian ini terlihat dalam berbagai kegiatan adat dan perayaan keagamaan yang diadakan di daerah tersebut.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait