Ketika datang ke Pantai Selatan sebagai pemuda yang masih berumur 20 tahun, Diponegoro mengikuti saja rute yang sudah lama ada. Tujuannya adalah mempersiapkan diri bertemu Ratu Kidul. Diponegoro menggambarkan bagaimana dia tinggal di Gua Langse sampai dua minggu dan berjuang memurnikan segala keinginannya.
Ketika kondisi fisik dan mentalnya semakin tenang, Sang Pangeran memasuki tahap semedi yang mendalam atau trance. Hal ini merupakan suatu keadaan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Selanjutnya, Sang Pangeran mendapat kunjungan dari Ratu Kidul, yang kehadirannya didahului oleh suatu aura sinar.
Akan tetapi, Pangeran sudah demikian hanyut dalam semedinya, sehingga Ratu Kidul sadar bahwa saat ini Pangeran tak dapat diganggu, maka Ratu kemudian mundur. Sang ratu penguasa laut selatan ini juga sambil berjanji bahwa pada saat yang tepat nanti Sang Ratu akan datang lagi.
Lebih dari 20 tahun berlalu, waktu yang dijanjikan oleh Ratu Kidul itu pun tiba. Perang Jawa sedang sengit-sengitnya dan Diponegoro tengah berkemah di Kamal, di tepi satu cabang Kali Progo di Kulon Progo. Pada cerita Pangeran, tanggal persisnya tidak ada, tapi tampaknya itu terjadi pada sekitar pertengahan Juli 1826, atau mungkin di tengah malam bulan purnama.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait