Jombang, iNewsTuban.id – Puluhan siswa disabilitas tingkat SMA di Jombang mengikuti pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Kegiatan ini diadakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammdiyah, Jalan Brigjen Katamso No.20 A, Pulo Lor, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.
Setidaknya ada 10 sekolah luar biasa (SLB) tingkat SMA yang mengikuti SPAB ini. Sekolah-sekolah ini mengirimkan perwakilan siswa berserta guru pendampingnya. Sementara, di Jombang sendiri ada 16 lembaga setingkat SLB.
Tim SPAB Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur ditunjuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur untuk menjadi fasilitator kegiatan ini. Tiga fasilitator adalah Dian Harmuningsih, Ghisda Jutyawan, dan Rizki Daniarto. Kegiatan ini digelar pada Kamis-Jumat, 13-14 Februari 2025.
“Sekolah kami menjadi langganan banjir karena dekat sungai. Oleh karena itu, perlu kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat. Contohnya adalah kegiatan SPAB ini. Selain itu, kami juga perlu tambahan peralatan mitigasi bencana sehingga anak-anak bisa nyaman belajar,” ungkap Kepala SLB Muhammadiyah Isti Fatmawati ketika menyajikan profil sekolahnya, Kamis (13/2).
Menurutnya, pihak sekolah akan terus menambah fasilitas sarana dan prasarana. Di antaranya ruang kelas yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus. Aksesibilitas jalur ramah disabilitas (ramp dan pegangan tangan), serta toliet khusus untuk siswa berkebutuhan khusus.
“Masih banyak kekurangan dan ke depannya, akan kami penuhi untuk fasilitas-fasilitasnya. Termasuk untuk pencegahan risiko bencana. Harapannya akan kami laksanakan secara kontinyu dan terus-menerus dengan stakeholder,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jombang Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas mengatakan, di Jawa Timur ada 14 jenis ancaman bencana.
“Area sekitar sekolah ini sering kebanjiran. Tiap curah hujan tinggi sekitar sekolah kebanjiran. Oeh karena itu, dengan SPAB anak-anak bisa berlatih menghadapi bencana. Itu permasalahan yang perlu kita sikapi sehingga ketika terjadi bencana bisa diantisipasi,” kata Wiku Birawa.
Menurutnya, melalui pelatihan ini diharapkan bisa mencapai sasaran lebih luas. Pasalnya, SPAB bertujuan agar peserta memahami dan mengetahui standar sekolah yang aman dari bencana.
Usai membuka acara, kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Kasi PK) BPBD Jombang Syamsul Bahri. Dia mengungkapkan bahwa di Jombang ada sembilan ancaman bencana.
“Ancaman banjir berasal dari kiriman wilayah Selatan ke bawah. Dengan SPAB, adik-adik bisa melakukan penyelamatan, misalnya cepat keluar dari sekolah atau rumah. Matikan aliran listrik supaya tidak kesetrum, serta selamatkan barang-barang yang penting,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Jombang ada ancaman gempa bumi di daerah Ploso. Menurutnya, gempa sejatinya sifatnya tidak membinuh, tapi dampak dari gempa itulah yang berbahaya. Sedangkan di hari kedua dilanjutkan dengan simulasi gempa bumi, evakuasi korban bencana, dan praktik pemadaman api.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait