Arsitektur Unik dan Bernilai Sejarah, ini 5 Klenteng Terbesar di Semarang

Kurnia Illahi
Kelenteng Tay Kak Sie. (Foto: Laman Dinas Pariwisata Kota Semarang).

Di dalam area kelenteng juga terdapat sumur suci yang dipercaya memiliki berkah.

2. Kelenteng Tay Kak Sie (Da Jue Si)

Didirikan pada 1746, Kelenteng Tay Kak Sie yang berarti "Kuil Kesadaran Agung" merupakan salah satu kelenteng tertua dan terbesar di Semarang. 

Nama ini diberikan oleh Kaisar Dao Guang (1821-1850) dari Dinasti Qing, seperti yang tertulis pada prasasti di pintu masuknya. Awalnya, kelenteng ini hanya memuja Kwan Sie Im Po Sat (Dewi Welas Asih), namun seiring waktu mulai memuja berbagai dewa-dewi Tao lainnya.

Terletak di kawasan Pecinan Semarang (Gang Lombok), klenteng ini memiliki arsitektur tradisional China yang megah dengan ornamen yang indah. 

Kelenteng Tay Kak Sie dikenal memiliki jumlah dewa-dewi yang dipuja terbanyak di Semarang, termasuk Sam Koan Tay Te, Sam Po Hud (tiga Buddha) dan dewa-dewi lainnya. Klenteng ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya Tionghoa, terutama saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh.

Meskipun sulit untuk menentukan "terbesar" berdasarkan luas bangunan secara pasti, kedua kelenteng ini, Sam Poo Kong dan Tay Kak Sie, secara historis dan kultural merupakan kelenteng yang paling signifikan dan memiliki area kompleks yang luas di Semarang. Keduanya juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan daya tarik wisata utama di kota ini.

3. Kelenteng Grajen (Tian Shang Sheng Mu)

Kelenteng Grajen, yang juga dikenal sebagai Kelenteng Ibu Surga (Tian Shang Sheng Mu), memiliki sejarah yang cukup panjang. Meskipun catatan pasti mengenai pendiriannya sulit ditemukan, diperkirakan kelenteng ini telah berdiri sejak abad ke-19 dan menjadi salah satu pusat peribadatan penting bagi komunitas China di wilayah Grajen dan sekitarnya.

Kelenteng ini memiliki arsitektur khas Tiongkok dengan warna merah dan emas yang mendominasi. Selain altar utama untuk Tian Shang Sheng Mu (Ma Zu), dewi pelindung pelaut dan pedagang, terdapat juga altar untuk dewa-dewi lainnya seperti Hok Tek Ceng Sin dan Kwan Kong. 

Kelenteng Grajen sering menjadi tempat berbagai upacara keagamaan dan perayaan tradisional China. Lokasinya yang strategis di pusat kota membuatnya mudah dijangkau.

Editor : Prayudianto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network