Purna Pekerja Migran Merajut Asa Lewat Makrame dan Manik-Manik

Pipiet Wibawanto
Para perempuan Desa Compreng, Kabupaten Subang mempelajari teknik pembuatan kerajinan tangan makrame dan manik-manik, sebagai bekal membangun usaha kreatif lokal bersama program Purnama Subang yang digagas Pertamina EP Subang Field.

SUBANG, iNewsTuban.id – Di sebuah ruangan sederhana, jari-jari menari membuat simbul dihiasi butiran warna-warni manik yang berkilat saat bertemu cahaya matahari yang menembus jendela ruangan. Empat puluh dua perempuan asik merajut, bukan sekedar kerajinan tangan, tapi asa mereka. Lebih dari separuhnya, tepatnya 22 orang, adalah ibu-ibu purna Pekerja Migran Indonesia (PMI), para pejuang devisa yang kini mencari pijakan baru di tanah air. 

Dua puluh perserta lainnya adalah anak-anak PMI, generasi penerus yang berjuang untuk mendapatkan masa depan cerah. Mereka semua hadir dengan satu tujuan: belajar, berkarya, dan menemukan potensi tersembunyi dalam diri.

Peluang mereka peroleh ketika Pertamina EP Subang Field Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, menyelenggarakan pelatihan sebagai salah satu realisasi dari program pemberdayaan masyarakat. 

 


Salah satu kerajinan tangan makrame berupa tas tangan, hasil kreasi ibu-ibu purna pekerja migran di Subang.

 

Purnama Subang. singkatan dari Purna Pekerja Migran Indonesia Berdaya Menjaga Lingkungan Bersama Subang. Kali ini, pelatihan yang diberikan berupa keahlian membuat kerajinan tangan dari bahan baku makrame dan manik-manik, yang digelar dua hari pada 25-26 Mei 2025 dengan mentor dari Kelompok Pelita.

Desy Diana, salah satu narasumber yang juga sosok regenerasi local hero Purnama Subang, bersyukur Pertamina EP Subang Field mengadakan pelatihan ini. “Saya pernah berada di posisi para peserta. Dulu saya juga purna migran yang bingung harus mulai dari mana saat kembali ke Indonesia. Lewat pelatihan dan pendampingan, saya menemukan potensi dalam diri saya. Semoga pelatihan ini bisa jadi sumber ekonomi baru bagi mereka,” ujar Desy.

Pelatihan membuat kerajinan tangan ini membuka akses untuk bertumbuh. Bukan hanya memperkenalkan teknik dalam membuat produk kerajinan yang berkualitas, tetapi juga menghidupkan semangat untuk berkarya dan mandiri. 

Editor : Prayudianto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network