"Di rumah masaknya dari jam 19.00 sampai 23.00," imbuhnya.
Dalam sehari rata-rata Cak Kacung bisa menghabiskan adonan 6 kilogram atau sekitar 1800 kue leker.
Cak Kacung, belasan tahun berjualan kue leker 500-an (Foto :Totok Martono)
Cak Kacung yang berjualan di area kota Wingko sejak tahun 2011, masih mempertahankan cara memasak yang menggunakan bahan bakar arang kayu. Untuk varian rasanya hanya rasa coklat dan pisang raja.
"Dua rasa ini saja sudah kuwalahan. Tidak pernah kepikiran menambah varian rasa lain, " ujar warga Desa Moropelang, Kecamatan Babat ini.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait