Menurutnya, para pemuda merasa kecewa atas tindakan penghapusan. Padahal, menurut mereka, lukisan itu menjadi bentuk kegembiraan menyambut kemerdekaan, di sela kegiatan positif seperti pemasangan bendera, pengecatan jalan, dan persiapan jalan santai.
“Saya pribadi tidak melarang. Selama tidak mengandung unsur negatif, silakan saja berekspresi. Kegiatan pemuda itu justru menjadikan suasana HUT RI lebih hidup,” tambahnya.
Meski demikian, isu gambar One Piece di jalan menjadi perhatian masyarakat dan warganet, terutama karena dikaitkan dengan simbol fiksi luar negeri yang dianggap tidak tepat digunakan dalam konteks kemerdekaan nasional.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak berwenang mengenai ketentuan atau larangan penggunaan simbol fiksi dalam kegiatan perayaan nasional, terutama di fasilitas umum seperti jalan.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait
